Vokasi
11 November, 2022 01:27 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Siswa kelas XI dan XII Program Keahlian Agribisnis Tanaman SMKN I Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta diajak melakukan pembelajaran lapangan (Teaching Factory) menanam bawang merah.
Di luasan lahan 5.000 meter persegi di lahan pasir Pantai Cangkringan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, para siswa akan dibimbing langsung oleh Kelompok Petani Lahan Pasir Manunggal Desa Srigading, Kecamatan Sanden.
Ketua Program Keahlian Agribisnis Tanaman SMKN 1 Pandak, Dewi Setyo Astuti mengatakan pembelajaran lapangan dengan penanaman bawang merah ini merupakan tindak lanjut dari program kerja lapangan (PKL) yang dilakukan siswa pada April sampai September tahun ini.
"Kami melihat Kelompok Petani Lahan Pasir Manunggal ini merupakan perwakilan industri pertanian bawang merah yang skema pertaniannya menerapkan standar produksi," kata Dewi, Kamis (10/11/2022).
Selama 50 jam pembelajaran, para siswa akan mendapatkan bimbingan langsung dari Seksi Kemitraan dan Permodalan Kelompok Tani Lahan Pasir Manunggal Edi, atau yang akrab disapa Mbah Edi. Seminggu sekali, para siswa akan turun menjadi petani.
Dalam pembelajaran lapangani, para siswa sepenuhnya dilibatkan dalam proses penyiapan lahan, penanaman bibit, proses perawatan, pemupukan hingga pemasaran pasca panen.
Pertanian Modern
Mbah Edi, yang akan menjadi pembimbing lapangan siswa SMKN 1 Pandak Bantul, mengatakan dirinya akan mengawal serta memberikan semua ilmu mengenai pembudidayaan bawah merah di lahan pasir.
"Kita akan memulai dengan proses penyiapan lahan sampai panen nanti sehingga siswa memiliki pemahaman penuh mengenai pembudidayaan bawang merah," jelasnya.
Tak hanya itu, proses pembelajaran pembudidayaan bawang merah juga akan melibatkan penggunaan teknologi tepat guna, terutama pada sistem irigasi.
Saat ini, para petani bawang merah lahan pasir di selatan Bantul telah menggunakan aplikasi dalam sistem irigasi kabut. Waktu dan proses penyiraman bawang merah bisa dilakukan serta terjadwal melalui aplikasi di perangkat handphone.
"Teknologi ini memudahkan kita dalam bekerja dan mengurangi biaya produksi. Melalui ini kita ingin mengenalkan dunia pertanian modern kepada siswa agar merangsang mereka terjun menjadi petani muda nantinya," kata Edi.
Menurut Edi, di lahan seluas 5.000 meter persegi, siswa akan diajak membudidayakan bawang merah varietas Bauci. Varietas ini tahan terhadap melimpahnya air pada musim penghujan dengan masa panen diperkirakan 55 hari dan perkiraan mencapai 2,5 ton.
Bagikan