Kampus
24 Maret, 2022 06:07 WIB
Penulis:Fathul Muin
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, MALANG—Aulia Rachma, mahasiswa Fakultas Psikologi, berhasil menjadi wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mampu menyeimbangkan antara kegiatan akademis, belajar, dengan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat dengan menerapkan manajemen skala prioritas.
Dia sukses menjadi wisudawan terbaik dalam gelaran wisuda UMM periode I 2022 pada Kamis (24/3/2022). Mahasiswa Fakultas Psikologi yang lulus dalam tiga setengah tahun ini juga aktif di berbagai proyek sosial dan perlombaan esai nasional.
Aulia, sapaan akrabnya menceritakan, keaktifannya selama masa perkuliahan tidak jauh dari kebiasaannya mengikuti perlombaan sejak sekolah dasar (SD). Oleh karena itu, anak pertama dari dua bersaudara ini mulai mengisi masa perkuliahannya dengan lomba-lomba esai dan memenangkan beberapa kejuaraan.
Kejuaraan dimaksud, yakni juara tiga lomba esai nasional di Universitas Brawijaya serta juara tiga esai di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UMM. Projek risetnya pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Projek PKM yang saya dan teman-teman kembangkan membahas tentang mental health para penderita Covid-19. Kami melihat bahwa selain menyerang fisik, virus tersebut juga melemahkan mental para penderitanya. Oleh karena itu, kami mengadakan terapi perilaku kognitif untuk meningkatkan resiliensi pada pasien Covid-19 dengan menggunakan cyberpsychology," ujarnya, Rabu (23/3/2022).
Selain aktif berlomba, dia juga aktif mengikuti komunitas di luar kampus bernama Catatan Psikologi. Komunitas yang berbasis di Malang ini bergerak di bidang mental health dan self development. Aulia menceritakan bahwa kegiatan-kegiatan dari catatan psikologi biasanya dilakukan secara daring melalui webinar dan media sosial.
"Catatan psikologi hadir untuk mendekatkan ilmu psikologi kepada masyarakat. Seperti yang kita ketahui, masih ada masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dengan baik mengenai kesehatan mental. Padahal, pengobatan kesehatan mental tidak hanya untuk orang gila saja," kata mahasiswa asal Bondowoso tersebut.
Tak hanya aktif berlomba dan berkomunitas, Aulia juga mengikuti proyek sosial. Tergabung dalam kegiatan Program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM), Aulia dan tim membuat program edukasi Deaf Talk bagi masyarakat umum.
Acara ini berlangsung selama dua bulan dan dilaksanakan secara online melalui zoom. "Dengan adanya program pengenalan bahasa isyarat ini, kami bertujuan untuk menghapus jarak komunikasi antara teman-teman disabilitas dan masyarakat umum," ujarnya.
Diluar kegiatan-kegiatan tersebut, dia juga melakukan program magang di Pusat Layanan Psikologi (PLP) UMM dan sekolah Internasional di Malang. Dengan kegiatan yang banyak tersebut, Aulia memiliki beberapa cara untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik yaitu membuat skala prioritas dan juga to do list harian.
"Skala prioritas dan to do list tersebut sangat membantu saya untuk konsisten serta mengetahui target harian saya," ucapnya.
Bagikan