Kampus
18 Februari, 2022 16:49 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, DEPOK – Pandemi Covid-19 menciptakan krisis yang mengakibatkan peningkatan kemiskinan dan ketimpangan sosial di dunia yang berusaha diatasi melalui kebijakan dalam negeri maupun global.
Hal ini terungkap dalam Seminar Internasional The 19th Economix, dengan tema “Paving Ways Out of Poverty: A Quest to Empower the World’s Underprivileged” yang digelar Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (Kanopi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Mantan Menteri Riset dan Teknologi RI Bambang Brodjonegoro memaparkan, peningkatan kemiskinan akibat pandemi Covid-19 diperparah dengan perubahan iklim di kawasan Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika pada akhir 2020. Menurutnya, permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui beberapa tindakan, yaitu membuat kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Caranya adalah dengan mengalokasikan dana lebih besar untuk mencegah masalah sosial melalui program pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan kolaborasi dan kerja sama global demi membantu masyarakat miskin di seluruh dunia,” ujar Bambang dalam dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Jumat (18/2/2022).
Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia-Timor Leste H.E. Owen Jenkins yang juga hadir dalam seminar ini menuturkan, upaya mengatasi hal ini bisa dilakukan meliputi peningkatan kualitas pendidikan, penyediaan lapangan kerja melalui pemberdayaan masyarakat, dan kemudahan akses kesehatan melalui kolaborasi antarnegara.
Komitmen pemberdayaan masyarakat ini disepakati oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat kurang mampu dapat dilakukan di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata dengan menyediakan lapangan kerja melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di destinasi wisata seluruh Indonesia.
Momen keterlibatan Indonesia di acara internasional (MotoGP dan G20), kata Sandi, harus dimanfaatkan untuk memajukan industri ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Pemberdayaan masyarakat berfokus pada beberapa program, seperti desa wisata dan pendidikan vokasi di bidang pariwisata. Desa wisata diproyeksikan dapat meningkatkan kapabilitas dan kesiapan masyarakat untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata. Program ini dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi pariwisata yang diberikan pada masyarakat,” tutur Sandi.
Dalam acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menggalakkan kredit usaha rakyat (KUR) yang ditujukan untuk mendorong jiwa wirausaha masyarakat.
“KUR ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui kegiatan usaha. Bukan hanya UMKM yang sudah ada, masyarakat yang terdampak pandemi, seperti pekerja yang terkena pemutusan hubunan kerja (PHK), juga dapat memanfaatkan program ini,” papar Airlangga.
Bagikan