Kampus
31 Maret, 2022 20:10 WIB
Penulis:M. Diky Praditia
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Soeprayitno resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Kehormatan Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Kamis (31/3/2022).
Pengukuhan Soeprayitno, yang dilakukan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho, digelar di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS secara luring dan daring. Dengan dikukuhkannya Prof (UNS) Dr Soeprayitno MM maka sampai saat ini UNS memiliki dua orang guru besar nondosen. Kedua guru besar non dosen tersebut berada di FEB UNS.
Jamal mengatakan, gelar profesor bisa diberikan melalui dua cara. Pertama, melalui jalur akademik kepada dosen, seperti diatur dalam Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen.
Kedua, pemberian gelar profesor kepada setiap orang dari kalangan nonakademik yang memiliki kompetensi luar biasa, yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 38 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Profesor Kehormatan pada Perguruan Tinggi.
Jamal menambahkan terdapat konsekuensi yang berat ketika seseorang menyandang sebutan profesor.
“Seorang profesor dituntut memiliki kemampuan membangun jembatan yang menghubungkan antara disiplin ilmu dengan kemajuan masyarakat, pembangunan bangsa, dan bahkan kelahiran peradaban baru. Penambahan guru besar baru harus berimplikasi pada penguatan reputasi akademik UNS, baik di tingkat nasional dan internasional,” ujar Jamal.
Jamal menegaskan bahwa ia percaya dengan kekuatan jaringan, koneksitas, dan pengalaman yang telah dimiliki Soeprayitno. Bahwa Soeprayitno paham dengan seluk beluk dunia ketenagakerjaan Indonesia yang akan lebih produktif dalam memobilisasi potensi intelektualnya.
ACTIVE UNS
Di samping itu, alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS ini, sejak tahun 2007 memiliki rekam jejak dan kontribusi intelektual, khususnya dalam membantu penguatan dan pengembangan sumber daya manusia di UNS.
Soeprayitno memiliki andil dalam memformulasikan budaya kerja ACTIVE UNS dan memberikan berbagai pelatihan capacity building, baik untuk jajaran pimpinan maupun tenaga kependidikan UNS.
“Menjadikan karya riset dan inovasi sebagai gaya hidup sejawat guru besar tidaklah salah, karena justru dengan diraihnya guru besar, Saudara harus lebih produktif dan agresif melahirkan karya-karya ilmiah yang solutif berbasis riset dan inovasi. Bergerak bersama, dengan konsep pendekatan sinergi-kolaboratif antar disiplin ilmu adalah cara kerja baru dosen untuk menghadapi kompleksitas kehidupan di era perubahan,” beber Jamal.
Menurut Jamal, mewujudkan SDM masa depan yang berdaya saing tidak cukup hanya dilakukan dengan mengandalkan pendekatan monodisiplin saja, melainkan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi secara multidisiplin dan interdisiplin. Jamal berharap agar Soeprayitno senantiasa memiliki kekayaan berupa kebaruan ide, kejernihan pikiran, dan orisinalitas gagasan demi kepentingan kemajuan UNS.
Sejak akhir tahun 2011, Soeprayitno memutuskan untuk berwiraswasta di tiga bidang sekaligus yakni bidang jasa pertambangan, alat kesehatan, konsultan. Ia masih dipercaya sebagai Direktur PT Pusat Studi Apindo.
Soeprayitno terlibat langsung dalam kiprah formulasi kebijakan nasional bidang ekonomi, jaminan sosial, ketenagakerjaan antara lain aktif sebagai Komisioner DJSN RI merangkap Ketua Komisi Monitoring dan Evaluasi 2014-2019 serta Wakil Ketua Komisi Kebijakan 2019-2024. Ia juga aktif berbagi pengalaman sebagai pembicara publik, narasumber, mentor di beberapa BUMN, perusahaan swasta serta mengajar di beberapa perguruan tinggi antara lain di UNS dan Universitas Trisakti Jakarta.
Bagikan