UNS Solo Beri Gelar Profesor Kehormatan ke Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia

14 Oktober, 2022 22:28 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

14102022-UNS Gelar Prof Kehormatan Dir Keu GI.jpg
Jumpa Pers Pengukuhkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio sebagai Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum Bisnis FH UNS Solo, Jumat (14/10/2022) di Ruang Sidang 2 Gedung dr Prakosa UNS. (EDUWARA/K. Setia Widodo)

Eduwara.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan mengukuhkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio sebagai "Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum Bisnis" di Fakultas Hukum (FH) UNS.

Pengukuhan Prasetio akan dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik yang diselenggarakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Sabtu (15/10/2022).

"Lebih dari sekadar pencapaian. Gelar ini adalah amanah yang akan saya jalankan dengan sepenuh hati agar politik hukum bisnis kita dapat memberikan dukungan yang produktif bagi kelangsungan dunia usaha, khususnya BUMN, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sebagai upaya menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Prasetio ketika Jumpa Pers, Jumat (14/10/2022) di Ruang Sidang 2 Gedung dr Prakosa UNS.

Dalam kesempatan itu, Prasetio sedikit membahas mengenai pidato pengukuhannya yang berjudul “Politik Hukum Bisnis Penerapan Business Judgment Rule (BJR) dalam Pengambilan Keputusan Bisnis Direksi Badan Usaha Milik Negara (Studi Kasus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk)”.

Prasetio menyampaikan bahwa pengalaman dari berbagai posisi penting yang pernah diembannya merupakan kesempatan di ranah praktik untuk mempelajari, mengkaji, menjalankan, dan merumuskan langsung konsep BJR dalam dunia bisnis.

"Di antara pengalaman itu, menjadi bagian dari tim yang ikut serta memimpin proses transformasi dan restrukturisasi Garuda Indonesia, hingga berhasil melewati proses paling krusial, yaitu mencapai perdamaian dengan para kreditur melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," ujar Prasetio yang kini menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.

Keberhasilan Garuda Indonesia

Menurut Prasetio, restrukturisasi utang dalam kerangka transformasi Garuda Indonesia merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah BUMN. Hal tersebut berhasil menyelamatkan national flag carrier dan kondisi yang sudah kritis dan insolvable menjadi perusahaan yang semakin sustain dengan mendapat kepercayaan lebih dari 300 kreditur di dalam dan luar negeri.

"Tak hanya itu, keberhasilan Garuda Indonesia memperoleh pengurangan utang dari US$10,1 miliar menjadi US$5,1 miliar juga membuat neraca perusahaan tersebut lebih sehat bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang," terang dia.

Disamping itu, sambung Prasetio, pasca homologasi, Garuda Indonesia dapat membukukan laba bersih sebesar USD 3,76 miliar. Perolehan laba bersih tersebut dikontribusikan dan hasil restrukturisasi keuangan melalu PKPU yang dicatatkan melalui laba buku perusahaan, sehingga saat ini Garuda Indonesia memiliki solvabilitas yang lebih kuat.

Prasetio meyakini pemahaman terhadap Business Judgment Rule (BJR) yang baik, akan menjadi pondasi penting terhadap akselerasi kinerja sebuah perusahaan, khususnya entitas BUMN.

"Oleh karenanya, salah satu upaya yang perlu terus diperkuat adalah melalui rekonstruksi pendekatan bisnis dan hukum berdasarkan asas manfaat, agar BUMN dapat memiliki basis kinerja yang lebih kuat dan pruden melalui penyelarasan dan konsistensi penerapan BJR pada setiap aspek bisnis di korporasi," pungkas dia.

Sekretaris Senat Akademik, Ari Handono Ramelan mengungkapkan alasan UNS memberikan gelar profesor kehormatan kepada Prasetio.

"Alasan kami karena Pak Prasetio memiliki pengetahuan, lalu prestasi beliau baik dalam bidang akademik dan nonakademik luar biasa. Dengan melihat kemampuan beliau, tim reviewer dan fakultas dan universitas menyatakan yang bersangkutan sudah memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar profesor kehormatan," ujar dia.

Ari berharap dengan kehadiran Prof (HC UNS) Prasetio ini akan semakin memperkuat eksistensi UNS sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. (K. Setia Widodo)