logo

Kampus

Bakal Hadapi Purna Tugas, UMY dan UNISA Beri Pelatihan Pekerja Migran di Hongkong

Bakal Hadapi Purna Tugas, UMY dan UNISA Beri Pelatihan Pekerja Migran di Hongkong
Sebanyak 60 pekerja migran di Hongkong mengikuti pelatihan kewirausahaan dan manajemen keuangan bertajuk 'Blazing The Road To Success Through Entrepreneurship', pada 29-30 Maret 2023, di Hongkong. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Aisyiyah (UNISA) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Isitimewa Aisyiyah (PCIA) Hong Kong serta organisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). (Dok. UMY)
Setyono, Kampus11 Mei, 2023 21:46 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Memperluas program pengabdian dosen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Aisyiyah (UNISA) mengadakan pelatihan kewirausahaan serta manajemen keuangan kepada 60 pekerja migran di Hongkong.

Mengambil tema 'Blazing The Road To Success Through Entrepreneurship', pelatihan ini digelar dua hari pada 29 sampai 30 Maret 2023.

Rombongan dosen yang memberi pelatihan dipimpin dosen Magister Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UMY), Meika Kurnia Puji Rahayu. Kemudian ada dua dosen UNISA, Dewi Amanatun Suryani dan Fitri Maulidah Rahmawati.

"Di sana kami mengandeng Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Hongkong serta organisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai mitra dalam program ini," jelas Meika Kurnia Puji Rahayu, Kamis (11/5/2023).

Meika mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan para pekerja migran untuk lebih siap menghadapi masa purna tugas mereka.

"Para tenaga kerja migran asal Indonesia membutuhkan pelatihan-pelatihan yang diharapkan bisa menyiapkan sikap dan mental pekerja untuk memiliki jiwa enterpreneurship," lanjutnya.

Mas Depan

Diikuti 60 tenaga kerja migran dari berbagai komunitas, Meika yang menjabat Ketua Tim Pengabdian mengatakan program pengabdian masyarakat internasional UMY telah dimulai sejak awal pandemi COVID-19.

"Saat pandemi kemarin, kami masih melakukan pengabdian secara online. Alhamdulillah tahun ini bisa dilakukan secara offline, sehingga bisa bertemu langsung dengan mitra kami di luar negeri," ujar Meika.

Ketua PCIA Hong Kong, Sri Nasiati Umaroh menyampaikan gerakan ini dilakukan atas dasar kepeduliannya terhadap para pekerja migran yang masih belum optimal dalam mengelola penghasilan atau gaji.

Umaroh berpandangan tenaga kerja migran perlu memikirkan masa depan setelah mereka purna dari pekerjaannya dan kembali ke Indonesia.

"Harapannya, teman-teman bisa mengelola gajinya, seperti untuk membuka usaha. Jadi saat selesai bekerja sebagai pekerja migran, sudah ada yang dikerjakan di Indonesia, dan tidak menghabiskan tabungan," ujar Umaroh.

Read Next