Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang berdomisili di Cina berperan aktif dalam menjembatani perbedaan dan kesenjangan kebudayaan yang timbul dalam hubungan dua negara.
Hal ini dinyatakan Ketua Kagama Cina Hendy Yuniarto saat temu para alumni UGM yang berada di Cina secara daring pada Selasa (18/1/2022) siang.
"Saat ini Kagama di Cina beranggotakan 70 orang, dimana 50 persennya adalah warga asli dan 40 persen di antaranya merupakan akademisi. Mereka tersebar di berbagai provinsi di Cina," kata Hendy.
Hendy mengatakan bahwa Kagama Cina memiliki potensi berupa SDM yang menguasai bahasa Mandarin, telah memahami perbedaan kebudayaan Indonesia dan Cina, serta telah terbiasa berkomunikasi di antara dua masyarakat beda negara.
"Kami bisa menerima konsultasi baik itu untuk kerjasama penelitian, kerja sama antar universitas, beasiswa, lowongan pekerjaan, dan sebagainya," tutur Hendy.
Kagama Cina pun berpotensi mengadakan webinar seputar ilmu budaya, hubungan internasional, perkembangan diplomasi antara Indonesia dan Cina, dan disiplin ilmu lainnya.
"Kami berharap Kagama Cina dapat berkontribusi dengan baik kepada UGM sebagai universitas kebanggaan kami. Kami juga berharap bisa berkontribusi kepada masyarakat Indonesia maupun Cina melalui kerjasama, saling memahami, dan menciptakan suasana damai di antara kedua masyarakat," tambah Hendy.
Dalam temu alumni itu dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Cina Djauhari Oratmangun, Rektor UGM Panut Mulyono, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Paripurna, Ketua Kagama Pusat Ganjar Pranowo, dan para alumni UGM di Cina.
Duta Besar Indonesia untuk Cina Djauhari Oratmangun, melaporkan hubungan Indonesia dan Cina tengah berlangsung dengan sangat baik dan berharap Kagama dapat membantu akselerasi kerja sama antara Indonesia dan Cina.
"Saya harap kita bisa saling berkoordinasi dan membahas program yang bisa berkontribusi kepada kemajuan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga tentunya (kepada) akselerasi pembangunan di Indonesia," harapnya.
Rektor Panut pun berharap hubungan para alumni UGM di Cina dapat semakin erat dan dapat berkontribusi untuk kemajuan UGM dengan mendorong kerja sama antara UGM dengan berbagai universitas di Tiongkok.
"Besar harapan kami bahwa hubungan antar Indonesia dan Cina dapat terus membaik. Hubungan dengan berbagai institusi dan universitas di Cina dapat semakin banyak dan memberikan kontribusi yang lebih banyak kepada masing-masing negara," ucapnya.