Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, MAGELANG -- Universitas Tidar (Untidar) Magelang terus berbenah dan berupaya untuk melengkapi fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran dan riset. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan membangun Gedung Laboratorium Terpadu menggunakan skema pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total pembiayaan sebesar Rp 32.622.375.000.
Dalam laman resmi Untidar, Sabtu (30/4/2022), dijelaskan pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu merupakan salah satu proyek pembangunan Kampus Untidar di wilayah Sidotopo Magelang.
“Sebelumnya telah dimulai proyek pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) dan Gedung Fakultas Pertanian,” tutur Rektor Rektor Untidar Mukh. Arifin saat menyampaikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama Gedung Laboratorium Terpadu.
Gedung Laboratorium Terpadu diperuntukkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Faperta Untidar. Pembelajaran diperuntukkan untuk program studi (prodi) Pendidikan IPA dan Pendidikan Biologi pada FKIP serta prodi Agroteknologi, Akuakultur dan Peternakan untuk Faperta.
Gedung ini akan dilengkapi 12 laboratorium pembelajaran dan riset yaitu Laboratorium Pengolahan Daging dan Ikan, Laboratorium Pengolahan Coffee dan Cocoa, Laboratorium Genetika dan Reproduksi Ternak, Laboratorium Pengolahan Susu, serta Laboratorium Pakan dan Nutrisi Hewan.
Juga, Laboratorium Pemijahan dan Bioteknologi Tanaman, Laboratorium Kimia, Laboratorium Agronomi dan Fisiologi, Laboratorium Fisika dan Matematika, Laboratorium Biologi dan Ekologi, Laboratorium Mikrobiologi, dan Laboratorium Fisika dan Matematika.
Pengembangan Produk Pertanian dan Peternakan
Laboratorium riset tersebut diperuntukkan untuk pengembangan produk-produk pertanian dan peternakan khas Magelang seperti kopi, susu dan ketela.
“Seperti yang kita tahu, tempat ngopi sekarang banyak bermunculan khususnya di Magelang. Harapannya laboratorium pengolahan kopi nantinya bisa menghasilkan kopi dengan standar internasional sehingga para pengusaha bisa membeli kopi dari hasil pengolahan Untidar,” jelasnya.
Pengolahan hasil peternakan yaitu susu akan diambil dari daerah Ngablak, Kabupaten Magelang. Magelang ke depan bisa menjadi sentra penghasil keju, susu pasteurisasi dan yoghurt bahkan produk lain hasil olahan susu.
“Magelang juga terkenal akan gethuknya, mari bersama mengembangkan riset terkait pengolahan gethuk dengan menggunakan peralatan modern sehingga produk gethuk dapat lebih berkembang dan memperluas pemasaranya,” kata Rektor Arifin.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan sekaligus Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Jaka Isgiyarta memaparkan pembangunan ini dikerjakan di tanah seluas kurang lebih 4000 m2.
“Laboratorium terpadu akan dibangun 5 lantai dan dilengkapi basement untuk parkir motor dan beberapa fasilitas pendukung seperti kantin, dan lain-lain,” paparnya.
Jaka berharap keberadaan Kampus Untidar, khususnya Gedung Laboratorium Terpadu, dapat memutar roda perekonomian masyarakat di sekitar sini.
"Jika sudah difungsikan nantinya ada sekitar 3000an mahasiswa yang akan beraktifitas dari pagi sampai malam. Tentunya mereka butuh makan dan tempat tinggal. Hendaknya yang menyediakan masyarakat asli dari sekitar sini, yaitu masyarakat Sidotopo,” tambahnya.
Untidar serius berkomitmen melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh Kemendikbudristek untuk menyelesaikan kegiatan SBSN ini dengan baik tepat pada waktunya, sesuai kaidah aturan yang berlaku serta memberikan manfaat yang besar dalam melahirkan penerus-penerus bangsa yang berkualitas. (*)