logo

Kampus

Fakultas Pertanian UTP Solo Ajak Mahasiswa Kuliah Lapangan TBOT Semusim Pangan di Karanganyar

Fakultas Pertanian UTP Solo Ajak Mahasiswa Kuliah Lapangan TBOT Semusim Pangan di Karanganyar
Kuliah Lapangan TBOT Semusim Pangan oleh mahasiswa Agroteknologi dan Agribisnis UTP Solo di Karanganyar, Rabu (12/10/2022). (EDUWARA/UTP Solo)
Redaksi, Kampus13 Oktober, 2022 21:54 WIB

Eduwara.com, SOLO – Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo mengajak mahasiswa program studi Agroteknologi dan Agribisnis untuk melaksanakan Kuliah Lapangan Teknik Budidaya Organik Tanaman (TBOT) Semusim Pangan, Rabu (12/10/2022).

Kegiatan yang diikuti 30 mahasiswa semester III dari kedua program studi tersebut dilaksanakan di Desa Bakalan, Kecamatan Jumanpolo, Karanganyar.

Dekan Fakultas Pertanian, Agus Budiyono mengatakan kegiatan kuliah lapangan itu bekerja sama dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Bidang Ketahanan Pangan Karanganyar dan kelompok Tani Mardi Utomo.

“Kita bekerjasama dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Bidang Ketahanan Pangan, Kabupaten Karanganyar dan juga kelompok Tani Mardi Utomo dalam penyelenggaraan kuliah lapangan TBOT Semusim Pangan ini. Jadi mahasiswa akan dilatih langsung budidaya tanaman," ungkap Agus seperti dilansir Eduwara.com, Kamis (13/10/2022), dari laman UTP Solo.

Menurut Agus, kuliah lapangan diselenggarakan untuk penguatan teori dan praktik budidaya tanaman organik di lapangan. Karena mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian sudah mendapatkan bekal teori tentang budidaya saat di kelas.

“Sudah diawali kuliah ruang atau teori di kelas mulai dari hulu ke hilir, jadi kita kasih teori dari bibitnya, teknik pemeliharaannya, teknik pemilihan tanah, panennya, hingga bisa dijual. Setelah teori kita kuatkan dengan kuliah lapangan ini. Jadi dengan praktek langsung mahasiswa akan mengerti budidaya tanaman," ungkap dia.

Dalam kegiatan itu, dipilih tanaman semusim pangan terdiri dari ubi-ubian, padi-padian dan kacang-kacangan, dan yang kami pilih adalah tanaman talas beneng.

"Talas beneng ini banyak manfaatnya dan juga sebagai pengganti nasi karena tergolong sebagai tanaman jenis ubi-ubian,” imbuh Agus

Lebih lanjut, talas beneng termasuk jenis tenaman semusim pangan ubi-ubian yang dapat tumbuh optimal pada suhu 27 derajat celcius hingga 30,7 derajat celcius. Terdapat tiga bagian tanaman yang memiliki nilai tinggi ekonomi yaitu daun, umbi utama dan umbi mini atau kormus.

Daun talas beneng merupakan bahan baku untuk menghasilkan produk daun rajangan kering sebagai bahan baku industri rokok rendah nikotin nontembakau. Sedangkan bagian umbi selain sebagai pengganti nasi juga dapat digunakan tepung talas untuk industri olahan pangan dan benih sebagai bahan tanam. (K. Setia Widodo/*)

Read Next