logo

Kampus

Lima Mahasiswa FKOR UNS Solo Ikuti Outbond Mobility Program di UPSI Malaysia

Lima Mahasiswa FKOR UNS Solo Ikuti Outbond Mobility Program di UPSI Malaysia
Mahasiswa FKOR UNS Solo sedang diberi pengarahan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus. (EDUWARA/Humas UNS)
Redaksi, Kampus13 Oktober, 2022 20:16 WIB

Eduwara.com, SOLO – Lima mahasiswa Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan mengikuti Outbond Mobility Program di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI)U Malaysia. Mereka akan belajar selama tujuh hari di Negeri Jiran pada 16-23 Oktober 2022.

Kelima mahasiswa tersebut ialah Krisna Bunga Wardani dan Linggar Kusumo Setyo Dewantoro dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Kepelatihan Olahraga (Penkepor). Kemudian Muhammad Alif Indra Agusta dan Niken Kusumaningtyas dari Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), serta Inosen Lingsir Maghribi dari Prodi S-2 Ilmu Keolahragaan.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus berpesan agar mereka dapat menggali ilmu dan jejaring selama di sana. Walaupun hanya seminggu, namun kesempatan tersebut harus dimaksimalkan.

"Mengetahui lingkungan akademik di sana penting sekali karena pendidikan di Malaysia lebih maju. Jadi, bisa diambil pelajaran mengenai perkuliahan serta budaya akademik agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal,” tutur Ahmad Yunus seperti dilansir Eduwara.com, Kamis (13/10/2022), dari laman resmi UNS Solo.

Sementara itu, Dekan FKOR UNS Solo, Sapta Kunta yang didampingi salah seorang dosen FKOR, Febriani Fajar Ekawati berharap agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan selama sit-in di UPSI. Apalagi kegiatan di sana berfokus pada kegiatan luar ruangan atau outdoor activity.

“Kegiatannya lebih ke outdoor activity management. Jadi, akan diajarkan bagaimana menyelenggarakan camping, rafting, tubing, water safety, massage, dan kepelatihan olahraga," ungkap dia.

Febriani berharap, para mahasiswa bisa menggali ilmu dengan maksimal. Harapannya, kegiatan tersebut bisa terus berlanjut dan lebih lama sehingga SKS-nya dapat diakui atau dikreditkan. (K. Setia Widodo/*)

Read Next