Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, MALANG — Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih medali perunggu pada ajang Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022 yang diinisiasi oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Dalam ajang yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (5/2/2022), tim mahasiswa UMM yang beranggotakan, Khoiroh Yeroh, Muhammad Dodik Prastiyo, Dinda Putri S, Fino Ardiansyah, dan Risa Aprillia, mengikutsertakan rancangan aplikasi CardioFriends untuk rehabilitasi pasien penyakit jantung.
Khoiroh Yeroh menjelaskan, pada ajang tersebut, aplikasi rancangan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMM ini harus bersaing dengan 447 tim dari 20 negara di ASEAN yaitu, Indonesia, Malaysia, Turki, Mesir, Singapura, USA, Philipina, Palestina, Thailand, Lebanon, Macau, Vietnam, Uni Emirate Arab, Iran, Tunisia, Macedonia, Korea, Taiwan dan Republik Serbia.
"Gagasan pembuatan aplikasi CardiIoFriIends berawal dari kekhawatiran anggota tim mengenai penanganan rehabilitasi para pasien penyakit jantung. Utamanya, pada masa-masa pandemi. Padahal, rehabilitasi jantung merupakan salah satu intervensi pengobatan yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien jantung koroner," katanya, Rabu (9/2/2022).
Mengutip data dari World Health Organization (WHO), Khoir --sapaan akrabnya-- mengatakan saat ini ada 13.000 lebih penderita penyakit jantung di seluruh dunia. Penyediaan layanan kesehatan menjadi terganggu karena penanganan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dia beserta tim memberikan solusi penanganan pasien jantung koroner pada masa pandemi dengan menggunakan sistem berbasis mobile health bernama CardioFriends.
Khoir menjelaskan aplikasi CardioFriends dirancang untuk memudahkan perawatan pasien penyakit jantung di rumah. Sampai saat ini, pembuatan aplikasi tersebut telah sampai pada tahap prototipe.
"Untuk ke depan, masihperlu penelitian dan uji coba lebih lanjut terkait efektivitas penggunaan aplikasi dalam mengatasi tantangan penyelesaian kasus penyakit tidak menular pada era Covid-19," ujar Khoir.
Dodik menambahkan aplikasi CardioFriends tidak hanya terbatas pada smartphone tetapi juga terintegrasi pada smartwatch dan website. Aplikasi ini memiliki delapan fitur utama yaitu, pendidikan, kepatuhan pengobatan, manajemen stres, kesehatan tubuh, aktivitas fisik, konseling kesehatan, dukungan komunitas penyakit jantung, dan pengukur kesejahteraan.
"Integrasi smartphone dan smartwatch akan memudahkan kontrol harian pada aktivitas para pasien. Sedangkan website digunakan untuk akses pada data-data yang besar. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan dukungan menyelesaikan tantangan, notifikasi harian, mengukur pengetahuan, tingkat obesitas, dan juga tingkat stres," katanya.
Dodik menambahkan, dengan adanya berbagai fitur dan layanan di dalam aplikasi CardioFriend diharapkan pasien mendapatkan fasilitas rehabilitasi yang maksimal.
“Kami ingin nantinya aplikasi ini benar-benar bisa memberikan bantuan secara nyata serta adanya pengembangan inovasi terkait fitur-fitur yang ada," ujarnya.