logo

Kampus

Program Data Desa Presisi, Upaya Tim Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB Gambarkan Kondisi Aktual Desa

Program Data Desa Presisi, Upaya Tim Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB Gambarkan Kondisi Aktual Desa
Kelompok 13 dan 14 KKN DDP UNS-IPB Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. (EDUWARA/Humas UNS)
Redaksi, Kampus11 Agustus, 2022 04:44 WIB

Eduwara.com, SOLO – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Data Desa Presisi (DDP) Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) Kelompok 13 dan Kelompok 14 menggalakkan Program Data Desa Presisi selama 45 hari semenjak Senin (4/7/2022) hingga Kamis (18/8/2022) mendatang. Program tersebut dilaksanakan di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. 

Ketua KKN Kelompok 13, Wisnu Waskito Aji mengatakan program DDP terdiri atas dua tahap. Pertama, pengambilan data spasial dengan menerbangkan drone untuk mengambil data berupa gambar atau foto yang diambil dari udara. 

Kedua, dilanjutkan dengan tahap verifikasi batas-batas desa hingga batas wilayah per Rukun Warga,” papar Wisnu dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Selasa (9/8/2022).

Wisnu menambahkan dalam proses pengambilan data spasial dengan menggunakan drone yang dipiloti oleh mahasiswa KKN DDP UNS-IPB didampingi fasilitator, Sofyan Sholeh. Selanjutnya, dilakukan proses pengambilan data sensus yang melibatkan warga desa, khususnya pemuda desa sebagai enumerator yang diikuti sebanyak 47 orang.

Pengambilan data tersebut diawali dengan adanya sosialisasi dan juga pelatihan yang didampingi oleh mahasiswa yang bertempat di Kantor Kepala Desa Kemuning. 

“Pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang proses pengambilan data desa presisi dengan menggunakan aplikasi MERDESA yang telah disusun oleh pihak IPB. Selama pelaksanaan sensus, juga didampingi oleh mahasiswa KKN DDP UNS-IPB,” tambah Wisnu.

Program Data Desa Presisi merupakan pemerolehan data menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM). Pendekatan DPM merupakan pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi untuk melakukan pengumpulan data desa presisi dengan mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus.

Pemetaan wilayah yang menggunakan pendekatan DPM nantinya akan menghasilkan penampakan wilayah desa dengan resolusi yang tinggi dari view udara dan juga pemetaan spasial yang akan dibuat dalam satu dokumen khusus.

Dokumen khusus tersebut berisi beberapa output peta yakni Data Digital Format Shape, Album Peta Desa, Data Numerik Spasial terkait data fasilitas umum, penggunaan lahan serta Peta Desa. Peta Desa ini terdiri atas Peta Administrasi, Peta Orthophoto, Peta Infrastruktur atau Sarpras, Peta Penggunaan Lahan, Peta Topografi, dan Peta Tematik.

Pelaksanaan Program Data Desa Presisi juga bertujuan untuk membangun data desa supaya memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi sehingga bisa memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya.

Luaran Program Menjadi Acuan Pemerintah

Luaran dari Program Data Desa Presisi, sambung Wisnu, berupa Buku Monografi yang berisi informasi lengkap dan akurat mengenai data deskriptif kualitatif data alur sejarah desa untuk mengetahui perubahan dan juga dampaknya bagi Desa Kemuning. Juga terdapat informasi mengenai data diagram venn yang berisi tentang ragam lembaga atau organisasi serta pengaruhnya.

Data Pohon Masalah yang berisi tentang akar masalah yang sedang terjadi di desa Kemuning, dan terakhir yakni Data Stratifikasi dan Mobilitas sosial untuk mengetahui garis kemiskinan lokal dan faktor penyebab mobilisasi sosial.

Dengan demikian, luaran program tersebut dapat menjadi acuan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan bagi pemerintah, dari tingkat pusat hingga desa, dalam menentukan arah kebijakan bagi masyarakat desa, khususnya dapat bermanfaat bagi Desa Kemuning.

“Karena inovasi melalui Program Data Desa Presisi ini nantinya dapat membantu untuk mengakhiri polemik dan menjadikan pembangunan desa tepat sasaran. Dengan luaran ini pula, maka perumusan kebijakan Desa Kemuning akan lebih terarah dari sebelumnya. Sesuai dengan nama program KKN ini yaitu “presisi” yang artinya ketepatan,” tutur Wisnu.

Dosen Pembimbing Lapangan, Yudi Rinanto, mengatakan kerja sama antara tim KKN DDP UNS-IPB terkait dengan Program Data Desa Presisi perlu dilanjutkan.

“Serta diperluas cakupan wilayahnya di masa mendatang. Karena dengan begitu manfaat dari Program Data Desa Presisi ini dapat dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat lebih luas lagi,” ujar dia.

Kepala Desa Kemuning, Widadi Nur Widyoko mengatakan perangkat desa dan masyarakat Desa Kemuning sangat menyambut baik Program Data Desa Presisi dengan gembira dan tangan terbuka. Seluruh elemen pun siap berkontribusi dalam pencapaian tujuan Kelompok 13 dan Kelompok 14 KKN DDP UNS-IPB.

“Kami dengan senang hati dan terbuka dalam menyambut serta menerima kedatangan Kelompok 13 dan Kelompok 14 dari KKN DDP UNS-IPB di Desa Kemuning. Kami siap membantu jika ada kendala di lapangan. Tentunya jika cita-cita mereka tercapai, akan sangat berdampak positif bagi desa di Kemuning ini,” ujar Widyoko. (K. Setia Widodo/*)

Read Next