logo

Vokasi

14 Instruktur di 5 Politeknik Negeri Ikuti Pelatihan Energi Terbarukan

14 Instruktur di 5 Politeknik Negeri Ikuti Pelatihan Energi Terbarukan
Sebanyak 14 instruktur dari lima Politeknik Negeri, peserta Pelatihan ToT Energi Terbarukan, mengunjungi PLTS (EDUWARA/Istimewa)
Redaksi, Vokasi05 Februari, 2022 11:33 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Pemerintah Swiss, melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD), mendukung peningkatan kualitas dan kompetensi 14 orang instruktur dari lima politeknik negeri di bidang energi terbarukan, khususnya teknologi surya.

Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) Bandung, 31 Januari-11 Februari 2022. 

Dalam siaran pers yang dikirimkan PEM Akamigas Cepu kepada Eduwara.com, Sabtu (5/2/2022), dijelaskan bahwa pelatihan selama dua minggu tersebut mencakup pengetahuan dan keahlian teknis tentang teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), uji kompetensi Teknik Energi Surya dengan skema sertifikasi Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tipe rooftop, dan kunjungan industri ke PT Surya Energi Indotama dan PT Indonesia Power Saguling. 

Politeknik percontohan yang ikut serta dalam pelatihan tersebut adalah Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu. 

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik dukungan Swiss State Secretariat for Economic Affairs SECO untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik vokasi bidang energi terbarukan melalui proyek RESD,” kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Kemendikbudristek), Beny Bandanadjaja. 

Beny mengatakan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi dan target pemerintah Indonesia menuju bauran energi sebesar 23 persen dari energi baru terbarukan pada tahun 2025, diperlukan peningkatan kapasitas tidak hanya dari sisi teknologi tetapi juga dari sisi sumber daya manusia. 

Mengingat program studi Energi Baru Terbarukan (EBT) di tingkat pendidikan tinggi masih terbatas, lanjut Beny, maka diharapkan melalui kerja sama proyek RESD ini dapat dikembangkan program spesialisasi D4 EBT satu tahun di lima politeknik negeri dan dapat diperluas implementasinya di lebih banyak lagi politeknik di Indonesia. 

“Kemendikbudristek siap mendukung penguatan program D4 spesialisasi Energi Terbarukan, termasuk riset dosen politeknik di bidang EBT,” tegas Beny Bandanadjaja. 

Program D4 Energi Terbarukan

Pada kesempatan tersebut, Martin Stottele selaku pimpinan pelaksana proyek Renewable Energy Skills Development (RESD), menjelaskan kegiatan Training of Trainers selama dua minggu tersebut merupakan rangkaian dari seri pelatihan energi terbarukan di bawah kerangka proyek RESD guna membekali pengetahuan dan keterampilan tentang instalasi, pengoperasian, supervisi dan pemeliharaan PLTS. 

Dijelaskan pula bahwa pemerintah Indonesia dan pemerintah Swiss bekerjasama untuk meluncurkan program Diploma 4 spesialisasi Energi Terbarukan dengan rencana penyelenggaraan kuliah perdana angkatan pertama pada bulan September 2022. 

Calon siswa dapat mendaftarkan diri di lima politeknik, yaitu empat politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang) dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM. 

“Program spesialisasi D4 di sini tepatnya adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi Energi Terbarukan dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik Terapan Energi Terbarukan,” paparnya. 

Martin menambahkan, pelaksanaan proyek diperkuat dengan penyediaan peralatan laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari beberapa lembaga pendidikan di Swiss, yaitu tiga universitas yang termasuk dalam Swiss 2 Renewable Energy Skills Development (RESD) Universities of Applied Sciences and Arts dan Swiss Federal Institute for Vocational Education, untuk memberikan masukan praktik terbaik di bidang vokasi dan kerja sama industri. 

Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Hal ini dilakukan melalui: (1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di lima politeknik di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di lima lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan. 

Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta.

Read Next