Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, MAGETAN—Sebanyak 40 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Magetan, Jawa Timur, mengikuti pelatihan jurnalistik bersama Eduwara.com, Senin (8/11/2021), di sekolahan itu.
Para peserta pelatihan itu merupakan anggota baru dan anggota lama redaksi Majalah Spatma. Majalah Spatma merupakan majalah intern warga SMPN 4 Magetan. Majalah tersebut terbit sekali dalam satu semester dan saat ini sampai edisi ke-27.
Pelatihan itu dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Supardi, M.Pd, mewakili Kepala Sekolah Drs. Agus Sunadi, M.Pd, yang sedang ada tugas lain. Kepada para siswa, Supardi berpesan untuk mengikuti pelatihan dengan serius agar pengetahuan yang diperoleh bisa dipraktikkan dalam mengelola Majalah Spatma.
“Kalian beruntung terpilih menjadi tim redaksi Majalah Spatma dan mendapat pelatihan jurnalistik. Silakan ilmu yang didapat dari pelatihan dipraktikkan dalam mengelola Spatma. Bila tulisan kalian bagus dan semakin banyak, majalah kita pun akan semakin tebal dan semakin bagus isinya,” tutur Supardi.
Kegiatan pendidikan tentang jurnalistik itu dibuka Supardi secara simbolis dengan pengalungan kartu tanda peserta kepada perwakilan siswa.
Sebagai pemateri dalam pelatihan itu adalah Pemimpin Redaksi Eduwara.com, Riyanta. Dia mengawali materi dengan pengenalan cara kerja wartawan dan gambaran redaksi media massa.
Dalam pelatihan itu, siswa-siswi SMPN 4 Magetan tersebut cukup antusias. Meski didominasi siswa Kelas VII yang notabene baru sekitar sebulan sekolah tatap muka di bangku SMP, namun mereka cukup aktif. Belum selesai Riyanta menerangkan soal profesi wartawan, salah satu peserta Kelas VII telah menanyakan cara membuat berita yang baik.
Dalam kesempatan itu Riyanta menjabarkan cara wartawan meliput berita, tentang nilai berita, penulisan berita, maupun editing. Selain itu juga dijelaskan cara penulisan opini atau gagasan. “Sebagai contoh, pembuatan taman maupun lomba taman di sekolah bisa kita jadikan berita. Saat ini SMPN 4 sedang membangun Gedung, itu juga bisa kita beritakan. Sebagai narasumbernya, kepala sekolah, guru, maupun siswa. Jangan lupa untuk berita perlu disertai foto.”
“Untuk gagasan atau opini, adik-adik bisa menulis pendapat tentang segala sesuatu untuk perbaikan sekolah ini. Sebagai contoh gagasan optimalisasi mata pelajaran. Misal, pelajaran Keterampilan perlu dioptimalkan dengan banyak praktik membuat makanan kecil. Hal itu ditujukan agar siswa bisa praktik di rumah dan menjualnya. Itu merupakan embrio usaha mikro, mendidik siswa berwirausaha sejak dini. Selain itu bisa menjadi solusi bagi siswa kurang mampu untuk dapat membayar biaya sekolah.”
Di sisi lain, guru pembina penerbitan Majalah Spatma, Joko Maryanto, SS, mengatakan majalah itu dibuat oleh siswa. Semua berita ditulis oleh siswa. Untuk memberi bekal bagi awak redaksi dan meningkatkan mutu majalah, pihak sekolah mengelar pelatihan bagi awak redaksi.
“Setiap tahun kami gelar pelatihan jurnalistik untuk siswa yang masuk jajaran redaksi. Hal itu agar mereka bisa menulis berita dengan baik dan bisa melakukan editing dengan rapi. Harapannya kualitas majalah semakin bagus,” kata Joko.