Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, DEPOK - Sebanyak 43 laboratorium di tujuh departemen yang berada di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia berhasil mendapatkan sertifikat ISO 45001:2018.
Sertifikasi ini adalah standar internasional pertama di dunia yang menetapkan persyaratan atau pedoman untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Laboratorium yang meraih sertifikat ISO 45001:2018 tersebut merupakan tempat pendidikan dan penelitian yang tersebar di Departemen Teknik Sipil (lima laboratorium), Departemen Teknik Mesin (delapan laboratorium), Departemen Teknik Elektro (sembilan laboratorium), Departemen Teknik Metalurgi dan Material (enam laboratorium), Departemen Arsitektur (dua laboratorium), Departemen Teknik Kimia (delapan laboratorium) dan Departemen Teknik Industri (enam laboratorium).
“Pelaksanaan audit sertifikasi ISO 45001:2018 FTUI dilaksanakan pada tanggal 4-5 November 2021 oleh pihak DQS Certification Indonesia, dan sertifikat diterbitkan pada 6 Januari 2022. Pelaksanaan audit dilaksanakan secara daring diikuti oleh pimpinan fakultas, pimpinan departemen, koodinator K3, kepala laboratorium terkait, dan laboran yang akan diaudit. Sebelum pelaksanaan audit sertifikasi dilakukan, telah dilakukan beberapa kegiatan pendahuluan yang merupakan mandatory activities seperti audit internal dan rapat tinjauan manajemen,” papar Hendri D. S. Budiono sebagai penggagas pelaksanaan sertifikasi dalam siaran pers yang diterima redaksi Eduwara.com, Selasa (1/2/2022).
Pencapaian sertifikasi ISO ini juga mendapat apresiasi dari Dekan FTUI Heri Hermansyah. Dikatakan Heri, sertifikasi ISO 45001:2018 melengkapi serfikasi 14001: 2015 yang telah terlebih dahulu diperoleh ke-43 laboratorium pendidikan dan penelitian FTUI pada tahun 2020.
“Saat ini, FTUI sudah dapat memberikan jaminan keselamatan lingkungan dari sisi regulasi dan informasi dan juga jaminan pengelolaan risiko dan peluang K3, menciptakan tempat kerja yang sehat dan aman, serta untuk melindungi aset terpenting organisasi serta sumber daya manusia yang dimiliki,” ujar Heri.
Sertifikasi ini, lanjut Heri, merupakan komitmen FTUI untuk memberikan perlindungan kepada dosen, mahasiswa dan staf departemen dari potensi bahaya, terutama pada saat melakukan aktivitas fisik di dalam laboratorium dan kegiatan rutin lainnya.
Manfaat lain adalah meningkatnya perlindungan terhadap dokumen penting dan aset fisik misalnya terkait risiko kebakaran, pemenuhan persyaratan pada peraturan dan undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta mengurangi biaya melalui pencegahan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian pada aset.
Heri memaparkan, FTUI terus berbenah untuk bergerak lebih cepat, bekerja lebih keras, berstrategi lebih cerdas untuk terus memperkokoh peningkatan perannya di tingkat nasional dan internasional dan menjadi salah satu institusi pendidikan keteknikan terdepan di kawasan Asia Tenggara.
Dalam mengantisipasi perubahan jaman dan persaingan global, Heri melanjutkan, FTUI terus menata dirinya menjadi FTUI yang unggul dan berdampak sehingga mampu mengatasi tantangan global dengan cara yang inovatif, unggul, serta berwawasan jauh ke depan. “Dengan sertifikasi ini, diharapkan kepercayaan masyarakat dan stakeholder dapat meningkat melalui kebijakan K3 yang dimiliki oleh FTUI,” kata Heri.
Selain ISO 45001:2018, FTUI juga telah tersertifikasi untuk beberapa standar manajemen lainnya, yaitu sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 untuk lingkup seluruh kegiatan administrasi di departemen dan bidang/unit kerja pada tahun 2015 dan sertifikasi ulang pada 2019.
Selanjutnya, sistem manajemen lingkungan ISO 14001: 2015 untuk lingkup seluruh laboratorium pendidikan dan penelitian di tujuh departemen pada tahun 2020, serta sistem manajemen laboratorium ISO 17025 untuk Laboratorium Uji Material Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Laboratorium Uji Lingkungan Departemen Teknik Sipil.