logo

EduBocil

500 Anak di Yogya dan Bantul Dilatih Kesiapsiagaan Bencana

500 Anak di Yogya dan Bantul Dilatih Kesiapsiagaan Bencana
PMI bekerja sama dengan Koica memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana kepada anak-anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. ((jogjaaja.com))
Redaksi, EduBocil10 Desember, 2021 21:51 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 500 anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul mendapat pelatihan tentang kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama dan Covid-19 dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Korean International Cooperation Agency (Koica). 

Pelatihan, yang merupakan bagian dari Program Koica for Kids tersebut digelar dengan metode luring dan daring.

“Ada 500 anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah dasar (SD) yang kita sasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dengan metode luring dan daring,” kata Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI DIY dr Lipur Riyantiningtyas SpF PKK, seperti dikutip dalam laman jogjaaja.com, Jumat (10/12/2021).

Di wilayah Kota Yogyakarta, lanjut Lipur, program Koica for Kids menyasar anak-anak di Sekolah Gajah Wong, Purbayan Kotagede, TPA Masjid Al-Barokah Kotagede, TKA-TPA Nurul Huda Kebrokan Pandeyan Umbulharjo, Serangan Notoprajan, SD N Bhayangkara dan SD Muhammadiyah Karangkajen. 

Sedangkan di wilayah Bantul, sasaran adalah anak-anak yang tinggal di Padukuhan Bothokan Argosari Sedayu, Panti Asuhan Himmatu Sanden, Padukuhan Kresen Bantul, Kelurahan Dlingo dan Sanggar Komunitas Bocah Polah Dusun Matup Baturetno Banguntapan Bantul.

Lipur menambahkan, kegiatan pelatihan akan dilakukan selama periode Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Anak-anak itu akan paket edukit seperti puzzle, tebak gambar dan lainnya.

“Program ini untuk membantu pemerintah dalam upaya mendidik masyarakat sejak usia dini agar mengenal lingkungan sekitar tentang kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama, krisis kesehatan seperti Covid-19,” kata Lipur yang merupakan ahli forensik RSUP DR. Sardjito ini.

Herlita Jayadianti, pendamping Sekolah Gajahwong mengatakan, edukasi tentang kebencanaan baru pertama kali diberikan kepada anak-anak sekolah Gajahwong bersama PMI. 

“Ada beberapa potensi bencana di sini, seperti banjir dan angin kencang. Edukasi ini penting untuk anak-anak menyiapkan dirinya sejak dini. Semoga kerja sama ini bisa berkelanjutan,” kata Lita yang juga merupakan penerima penghargaan Perempuan Inisiator dari Kota Yogyakarta ini.

Yudi Agus Priyanto, pendongeng yang digandeng PMI dalam program ini menerangkan, melalui metode dongeng, penyampaian pesan lebih mudah diterima anak-anak. 

“Pelatihan ini kami kreasikan dengan dongeng dan lagu-lagu untuk mengedukasi anak-anak. Tujuannya supaya mereka lebih mudah memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana ataupun terluka harus bagaimana sampai bagaimana mencegah penularan virus Covid-19,” terang Yudi.

Yudi melanjutkan, metode dongeng dengan peraga boneka, bernyanyi bersama, akan membuat pesan lebih bisa tersampaikan, sesuai dengan dunia mereka yang ceria. 

“Meski kita lakukan secara luring, kami tetap menekankan protokol kesehatan, selain untuk mengurangi dampak Covid-19 tentu juga untuk mengedukasi peserta didik,” pungkas Yudi. 

Tulisan ini telah tayang di jogjaja.com oleh Tyo S pada Jumat (10/12/2021)

Read Next