logo

Kampus

Masyarakat Kampus Apresiasi Program Kampus Merdeka

Masyarakat Kampus Apresiasi Program Kampus Merdeka
rogram Kampus Merdeka yang diluncurkan Kemendikbudristek sejak Januari 2019 mendapat apresiasi dari masyarakat kampus ((Kemendikbudristek))
Redaksi, Kampus10 Desember, 2021 19:04 WIB

Eduwara,com, JAKARTA – Hampir dua tahun sejak diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Januari 2019, kebijakan Kampus Merdeka mendapat apresiasi dari masyarakat kampus. Nilai total skor untuk program Merdeka Belajar Episode 2 bahkan mencapai 91,3 persen atau masuk pada kategori skala paling tinggi. 

Nilai paling tinggi ada pada aspek manfaat dan kelanjutan program. Nilai ini didapatkan dari hasil survei yang dilakukan pada 10 s.d. 24 November 2021 terhadap 1.000 responden pelaku pendidikan di pendidikan tinggi.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Aris Junaidi mengapresiasi hasil survei tersebut dan menyebut bahwa ini menjadi bagian yang akan terus dievaluasi untuk kebermanfaatan semua pihak. 

“Kita ikut senang, program ini mendapat apresiasi yang luar biasa,” kata Aris pada Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis (9/12).

Dalam siaran pers Kemendikbudristek, Jumat (10/12/2021), dijelaskan survei yang dilakukan menggunakan metode wawancara dan mengukur enam hal, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, membangun desa (KKN tematik), asistensi mengajar di sekolah, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan (relawan Covid/vaksin). 

“Para penerima program merasa mendapatkan manfaat dari program ini dan berharap program dapat dilanjutkan di tahun depan. Dari aspek nilai akumulatif, semua bagian yang diukur itu mendapatkan tune positif dari penerima manfaat program,” kata Direktur Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an saat memberikan penjelasan hasil survei.

Responden survei terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Survei dilakukan untuk mengetahui bagaimana aspirasi dan persepsi masyarakat kampus terhadap Program Kampus Merdeka. 

Hasil survei menjadi bahan evaluasi atas Program Kampus Merdeka untuk mengukur tingkat kepuasan (approvalrating) masyarakat atas Program Kampus Merdeka. 

“Survei ini juga dapat dijadikan bahan konfirmasi apakah program Program Kampus Merdeka (Merdeka Belajar Episode ke-2) sudah tepat atau belum sebagai upaya perbaikan di tahun depan,” ucap Ali.

Program Relawan Covid-19

Salah satu bagian dari program Kampus Merdeka adalah RECON, yaitu relawan yang diterjunkan ke lapangan untuk membantu penanganan dan pengendalian Covid-19. Relawannya adalah mahasiswa di bidang kesehatan, seperti mahasiswa ilmu kedokteran atau mahasiswa keperawatan.

Salah satu relawan Covid-19, Basra Amru berbagi pengalamannya mengikuti program ini. “Banyak manfaat yang saya dapatkan melalui program ini. Karena saya terjun ke lapangan langsung, saya bertemu dengan banyak pihak dari lintas bidang, sehingga memperluas relasi dan tentu menambah pengalaman,” ujar Basra.

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. 

Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, maupun dinamika masyarakat.

Read Next