logo

Art

Angkat Isu Keberagaman, UMY Juara Film Kemenag

Angkat Isu Keberagaman, UMY Juara Film Kemenag
Film Mabbere (EDUWARA/UMY)
Setyono, Art21 Desember, 2021 21:49 WIB

Eduwara.com, JOGJA -- Muhammadiyah Multimedia (MM) Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyabet juara dalam festival film pendek yang diselenggarakan Kementerian Agama.

Film berjudul 'Mabbere' mendapatkan juara kedua Film Moderasi Beragama yang diumumkan Kemenag pada Senin malam (20/12/2021).

Sutradara Film Maberre, Asman, menuturkan ide cerita film ini berangkat dari kisah nyata, Dimana terdapat perbedaan tradisi dari daerah asalnya dengan tempat perantauannya.

"Ketika berada di Jogja tradisinya berbeda dengan di daerah saya. Ketika tetangga saya membawakan makanan dengan wadah, sebisa mungkin kita yang diberi juga memberi makanan dari masakan kita," jelasnya dalam rilis, Selasa (21/12/2021).

Dari situlah muncul ide Mabbere. Film ini menceritakan bagaimana cara  mengembalikan piring orang yang sudah memberi makanan. Film ini juga berdasarkan isu, dimana orang Islam terkadang merasa ragu menerima makan dari orang yang berbeda agama. Demikian sebaliknya.

Asman juga menjelaskan kata Mabbere berasal dari bahasa Bugis yang berarti "memberi". Secara makna, diartikan dengan memberi sesuatu sebagai wujud timbal balik dan rasa berbagi. 

Oleh karenanya, melalui film Mabbere ini, tersirat pesan toleransi dan saling menghargai untuk menghindari pertikaian yang mengakibatkan perpecahan.  

Sebagai sutradara Film Mabbere, Asman merasa senang dengan adanya hasil karya yang menggabungkan perpaduan latar belakangnya yang bersuku Bugis dan tradisi Jawa, sekaligus dibungkus dengan isu beragama.  

"Tentu sangat senang karena mengangkat diorama Suku Bugis dan Jawa," ungkapnya.

Produser Silmy Mauly bercerita bahwa dalam proses pembuatannya, film membutuhkan waktu cukup singkat sekitar tiga minggu. 

Terlebih dua proposal yang diajukan kepada pihak kampus yakni Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY mendapat dukungan dan respons positif. 

Menyiapkan proposal rencana anggaran biaya, dan LPKA membantu kami sesuai jumlah yang kita inginkan. Menurut kami itu sangat membantu selama proses produksi," tambahnya.

Silmy mengatakan bahwa prestasi Film Maberre tidak berhenti pada kejuaraan ini saja. Nantinya Film Mabbere akan terus dilibatkan dalam berbagai festival.

Salah satunya, saat ini sudah didaftarkan ke Ganesha Film Festival Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lainnya.

Read Next