Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO—Kontingen Kabupaten Wonosobo berhasil merebut piala juara umum dalam lomba di Festival Tunas Bahasa Ibu yang digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di Hotel Lor In, Karanganyar, Jumat-Senin (19-22/11/2021).
Hal itu menyusul kesuksesan para siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dari Wonosobo yang berhasil mengumpulkan tujuh piala.
Pendamping kontingen Kabupaten Wonosobo, yang juga Penilik Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Sumarno, SPd. MMPd, ketika dihubungi Eduwara.com, Senin (22/11/2021), mengungkapkan rasa gembiranya atas kesuksesan itu.
“Saya merasa senang sekali. Ini membanggakan. Semula saat berangkat saya hanya berharap jangan sampai membuat malu daerah. Kami pulang harus membawa oleh-oleh piala. Eh kok anak-anak malah mampu mengumpulkan piala terbanyak dan menjadi juara umum tingkat provinsi,” tutur Sumarno.
Ketujuh piala yang diraih para siswa Wonosobo itu terdiri atas tiga piala di tingkat SD dan empat di tingkat SMP. Tiga piala tingkat SD diraih oleh Hafif Salman Habibi dari SDN Igirmranak, Kejajar, sebagai juara I lomba membaca geguritan putra; Kanaya Qurrota A’yun dari SDN 1 Wonosobo juara III lomba menulis geguritan putri; serta Nugroho Waskito Wicaksono dari SDN 1 Sojokerto, Leksono, juara harapan I lomba mendongeng putra.
Sedangkan untuk piala tingkat SMP diraih oleh Lintang Gaisha SMPN 2 Wonosobo juara I membaca aksara Jawa putri; Aidil Yusuf Malika dari SMPN 1 Wonosobo sebagai juara III lomba menulis geguritan putra; Anton Irawan dari SMPN 1 Kaliwiro juara harapan II menulis aksara Jawa putra; dan Muhammad Felix Al Farrel SMPN 1 Mojotengah juara harapan I membaca aksara Jawa putra.
Lebih lanjut Sumarno mengatakan prestasi tersebut telah mengharumkan nama Kabupaten Wonosobo. Hal itu, menurut Sumarno, akan mendukung rencana Bupati Wonosobo dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang akan menjadikan pengajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal dengan prioritas khusus.
“Jadi Wonosobo merencanakan pengajaran Bahasa Jawa diprioritaskan pada unggah-ungguh dan budi pekerti. Sedangkan komponen yang dilombakan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu akan dijadikan alat untuk pengajaran unggah-ungguh dan budi pekerti tersebut,” ujar Sumarno.
Lebih lanjut Sumarno menuturkan, unggah-ungguh dan budi pekerti itu akan diajarkan lewat geguritan, membaca dan menulis aksara Jawa, maupun pelajaran pidato.
Ditanya tentang penghargaan dari kabupaten kepada siswa yang mendapatkan piala dalam event itu, Sumarno mengaku belum tahu. “Saya belum tahu soal penghargaan dari kabupaten. Hasil ini besok baru akan saya laporkan ke dinas. Sedangkan sebagai juara umum kami mendapatkan piala dan uang senilai Rp7 juta. Begitu pula para siswa yang menjadi juara mendapatkan piala, piagam, dan uang pembinaan.”
Sementara itu, pendamping tambahan kontingen Wonosobo, Kuspriyati S.S, mengatakan sangat senang dengan kesuksesan tim Wonosobo. Guru Bahasa Jawa di SMPN 1 Mojotengah itu menuturkan hasil tersebut membuat guru dan siswa lebih bersemangat belajar mengajar Bahasa Jawa.
“Tentu saja hasil ini membanggakan dan membuat lebih bersemangat dalam mengajar. Sebagai guru kami akan berinovasi soal cara mengajar Bahasa Jawa yang lebih efektif. Diharapkan pelajaran Bahasa Jawa menjadi lebih menarik bagi semua siswa. Dengan begitu kami bisa mempertahankan dan menambah prestasi di event-event berikutnya.”