logo

Kampus

Enam Mahasiswa UKDW Menangkan Scranton Essay Contest

Enam Mahasiswa UKDW Menangkan Scranton Essay Contest
Enam mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menjadi pemenang 2nd Scranton Essay Contest bertemakan “Cultural Diversity and Inclusiveness”. Kompetisi tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Scranton Women’s Leadership Center. (EDUWARA/Dok. UKDW)
Setyono, Kampus02 Mei, 2023 22:58 WIB

Eduwara.com, JOGYA -- Enam mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menjadi pemenang 2nd Scranton Essay Contest bertemakan “Cultural Diversity and Inclusiveness”. Kompetisi tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Scranton Women’s Leadership Center.  

Sebagai pemenang, keenam mahasiswa UKDW ini mendapatkan beasiswa Scranton selama satu tahun dan tambahan beasiswa sebesar US$500.

Keenam mahasiswa tersebut adalah Trifena Katrina dari Prodi Sistem Informasi, Dinda Marettasya Simarmata dari Prodi Sistem Informasi, Hanna Natasha Putri dari Prodi Desain Produk, Gloria Stevalen dari Prodi Manajemen, Kezia Vanessy Soebijantono dari Program Magister Manajemen, dan Apriani Magdalena Sibarani dari Program Doktor Teologi.

Dalam esainya, Trifena membahas mengenai Female Student with Disability: Challenges and Opportunities for Minorities. Dinda membahas tentang Trust Issue in Women’s Leadership.  Hanna membahas Inclusive Culture: A Peek to A Life Changing Service-Learning Activities.

Sementara itu, Gloria membahas Minority in Diversity: Women’s Leadership Experience in Cultural Environment. Esai Kezia berjudul You Complete Me. Esai Apriani berjudul Developing the Model of Inclusive Religious Education at Indonesia: Efforts to Manage Diversity in Indonesia.

Disabilitas

Trifena menyebutkan tema kompetisi kali ini sangat bermakna baginya sehingga ia ingin menuangkan kisahnya dalam esai tersebut. Melalui esai tersebut ia mematahkan anggapan bahwa disabilitas tidak bisa berprestasi. Namun sebaliknya, ia membuktikan bahwa tidak ada batasan untuknya meraih cita-cita. 

“Saya bersyukur menerima kesempatan baik ini dan akan terus mengupayakan yang terbaik ke depannya,” tutur Trifena.

Sementara itu, Hanna mengatakan bahwa esai ini merupakan peluang emas untuk berbagi life-changing experience setelah mengikuti KKN Inklusif yang sejalan dengan tema kompetisi. Dalam esai ini Hanna menceritakan tentang mind gap dan action gap yang terjadi antara masyarakat umum dengan orang-orang difabel sebagai hasil refleksi dari mengikuti KKN Inklusif. 

Read Next