Eduwara.com, SRAGEN – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sragen mempersiapkan diri untuk melanjutkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan mengadakan In House Training (IHT), Sabtu (21/1/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam mempersiapkan siswa serta dalam rangka mempersiapkan Kurikulum Merdeka agar sukses melaksanakan Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

MTsN 2 Sragen memandang perlu adanya jurus-jurus yang bisa membawa sukses pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Selain mempersiapkan materi, MTsN 2 perlu mengadopsi strategi dari berbagai pengalaman sekolah lain yang telah meraih sukses dalam pelaksananaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

• Tawarkan Beasiswa Pendidikan Kader Ulama, BPMI dan LPDP Sambangi UIN Suka
• Usung Konsep Baru, International Rain Festival 2023 Libatkan Generasi Muda di Belakang Layar
• Program Pendidikan Kecakapan Jadi ‘Penyelamat’ Anak Putus Sekolah

Kepala MTsN 2 Sragen, Aris Suparlan dalam sambutannya menyebutkan, sudah saatnya MTs N 2 mempersiapkan diri untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

“Kita telah melalui proses Merdeka Belajar dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Kini sudah saatnya kita menyiapkan tahap selanjutnya  dengan menunjukkan kreasi dan inovasi hasil pengembangan projek di madrasah dengan berbagi pengalaman bersama narasumber kita,” ucap Aris Suparlan seperti dilansir Eduwara.com, Selasa (24/1/2023), dari laman Kantor Kemenag Sragen.

Dalam kesempatan itu, MTsN 2 Sragen menghadirkan narasumber yakni Tri Wahyuni yang menyampaikan materi berfokus pada pelaksanaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Materi ini merupakan kelanjutan dari IHT sebelumnya yang telah dilaksanakan pada 15 juli 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka.

Seperti diketahui, pelaksanaan Kurikulum Merdeka di MTsN 2 Sragen pada tahun pelajaran 2022/2023 masih pada tahap Merdeka Belajar. 

Dalam pemaparan materi Wahyuni menjelaskan, dimensi Profil Pelajar Pancasila ada enam hal yaitu, Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Mandiri, Bernalar Kritis, Bergotong royong, dan Kreatif.

Sedangkan tema projek terdiri dari tujuh poin, yakni Kewirausahaan, Bangunlah Jiwa Raganya, Gaya Hidup Berkelanjutan, Suara Demokrasi, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, dan Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.

• Tingkatkan Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, PGSD UMC Jalin Kerja Sama dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo
• Drone UMY Raih Juara 2 di Ajang Technogine 2022
• SMKN 1 Bantul Manfaatkan K-Tuba Digital Printing Untuk Teaching Factory

Adapun target yang diharapkan dalam IHT adalah pembuatan modul projek yang akan menjadi acuan pembelajaran Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kemudian telah terpilih tiga tema projek yang akan diterapkan di MTsN 2 yaitu Kewirausahaan, Gaya Hidup Berkelanjutan, dan Kearifan Lokal.

Dari ketiga tema itu akan dikembangkan hingga menghasilkan produk yang diharapkan menjadi produk unggulan MTsN 2 Sragen. Namun menurut Tri Wahyuni hal esensial dari projek bukanlah produknya, tetapi prosesnya.

"Hasil akhir dari projek ini bukanlah produknya tetapi proses pelaksanaan, kerjasama, dan keaktifan siswa yang akan menjadi nilai dalam rapor nantinya,” jelas Wahyuni. (K. Setia Widodo/*)