logo

Kampus

IAIN Takengon Wisuda 582 Mahasiswa, Penguatan Moderasi Beragama Kembali Disinggung

IAIN Takengon Wisuda 582 Mahasiswa, Penguatan Moderasi Beragama Kembali Disinggung
Wisuda Sarjana IAIN Takengon (Kemenag)
Bunga NurSY, Kampus31 Desember, 2021 05:52 WIB

Eduwara.com, TAKENGON—Kementerian Agama kembali menegaskan pentingnya penguatan moderasi beragama bagi alumni perguruan tinggi keagamaan Islam.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani saat membacakan sambutan di acara wisuda 582 sarjana (S1) dan pascasarjana (S2) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon pada Selasa (28/12/2021).

Ali Ramdhani menekankan pentingnya implementasi moderasi beragama di lingkungan kampus IAIN Takengon, baik civitas akademika maupun para wisudawan.  “Tidak hanya mahasiswa dan civitas akademika, para alumni juga harus berupaya menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama di masyarakat,” katanya seperti dikutip dari situs resmi Kemenag, Kamis (30/12/2021).

Sementara itu, Rektor IAIN Takenong Zulkarnain dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini merupakan gelaran wisuda kali kedua setelah IAIN Takengon beralih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) sejak Maret 2020. 

Wisuda perdana dihelat pada 26 September 2020. Saat itu, IAIN Takengon mewisuda 292 mahasiswa program sarjana dan magister tahun akademik 2019/2020. 

“IAIN Takengon kembali mewisuda 582 sarjana, terdiri 51 wisudawan program Magister Pendidikan Agama Islam, dan selebihnya Sarjana S1 Fakultas Tarbiyah serta Fakultas Syari'ah dan Ushuluddin,” terang Zulkarnain.

Zulkarnain mengingatkan, kampus merupakan rumah ide dalam membangun peradaban dan keadaban. Sebagai rumah ide, kampus dituntut melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara baik. 

Kampus juga menjadi ruang diskusi untuk membahas beragam wacana serta memberi solusi bagi berbagai problem individual, komunal, maupum masyarakat (bangsa dan negara) secara luas. 

Dalam wisuda kali ini juga ditandatangani Nota Kesepahaman atau MoU antara Rektor IAIN Takengon dengan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Tengah, dan Kepala Kantor Kabupten Bener Meriah. 

“MoU ini selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama (MOA) oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dengan sejumlah Madrasah di dua kabupaten tersebut,” tegas Zulkarnain.

“Para wisudawan selama ini berada di rumah ide bersama para dosen dan unsur civitas akademik lainnya. Setelah menjadi alumni, bukan berarti telah keluar dari rumah ide. Rumah ide alumni itu adalah almamater yang harus dijaga nama baiknya,” pesan Zulkarnain.

Adapun, orasi ilmiah wisuda ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tatang Muttaqien tentang Tantangan Cendikiawan Muda Dalam Era Transisi 4.0 - 5.0

Menurutnya, cendekiawan muda harus tampil dalam kepribadian yang responsif, selalu menjadi pembelajar, berinovasi serta memperkuat silaturrahmi.

Read Next