Bagikan:
Bagikan:
Eduwara, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuka kembali program Indonesian International Student Mobility (IISMA), mulai tanggal 12 Maret hingga 12 April 2022.
Program tersebut merupakan skema beasiswa yang diberikan pemerintah Indonesia untuk mendanai mahasiswa belajar di universitas terkemuka luar negeri.
Dilansir dari laman web resmi IISMA, mahasiswa bisa menghabiskan satu semester (4—5 bulan) di universitas mitra luar negeri untuk belajar, merasakan budaya setempat, dan melakukan tugas praktis guna meningkatkan keterampilan. Program beasiswa diatur langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Beasiswa tersebut dibuka bagi mahasiswa yang sedang berkuliah di perguruan tinggi di bawah naungan Diktiristek. Cakupan beasiswa yakni biaya tunjangan hidup, visa, pendaftaran dan biaya kuliah, tiket pesawat ekonomi, tes PCR dan karantina, serta asuransi kesehatan.
Tujuan dari program beasiswa IISMA antara lain memberikan kesempatan kepada mahasiswa untukmempelajari pengetahuan multidisiplin berdasarkan minat masing-masing melalui berbagai mata kuliah. Kemudian memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dan keterampilan dari universitas ternama di 30 negara.
Selama mengikuti program itu, mahasiswa tidak perlu khawatir mengenai ketertinggalan materi di uiversitas asal mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan ada jaminan 20 sks akan ditransfer ke universitas asal mahasiswa. 20 sks diperoleh dari kegiatan akademik dan kegiatan berdasarkan minat mahasiswa.
Syarat dan Ketentuan
Untuk mengikuti IISMA 2022, mahasiswa harus terdaftar sebagai mahasiswa sarjana 1 (S1) aktif di universitas di bawah naungan Diktiristek selama program berlangung.
Selain itu, usia maksimal 23 tahun saat Juli 2022, tidak pernah mengambil cuti kuliah, tidak pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri, mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dengan skor IELTS – 6.0; TOELF Ibt – 78; dan Duolingo – 100.
Mahasiwa dicalonkan oleh Wakil Rektor bidang akdemik universitas masing-masing, tidak sedang menerima tunjangan hidup dari beasiswa Kemdibudristek dan LPDP selama mengikuti program IISMA. (K. Setia Widodo)