logo

Kampus

Kolaborasi Kampus, Pemda, dan Industri Bisa Pacu Pembangunan Daerah

Kolaborasi Kampus, Pemda, dan Industri Bisa Pacu Pembangunan Daerah
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam pada Peluncuran Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2022 Kemendikbudristek secara daring, Senin (13/12/2021). (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Kampus17 Januari, 2022 14:31 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Kolaborasi antara akademisi di perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dan industri diyakini bisa menjadi katalisator pembangunan.

Hal ini disampaikan Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam  saat bersilaturahmi dengan sivitas akademik Universitas Bangka Belitung (UBB) pada Jumat (14/1/2022).

Nizam menjelaskan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, industri, dan masyarakat perlu diperkuat, untuk itu pihaknya menyiapkan sejumlah program seperti Matching Fund dan Kedaireka.

Nizam menjelaskan bahwa program Matching Fund dan Kedaireka dalam kerangka Kampus Merdeka hadir untuk mengakselerasi ketersambungan antara perguruan tinggi dengan kebutuhan pembangunan di daerah. 

Salah satu contohnya, lanjut Nizam, UBB bisa menggandeng masyarakat, pemerintah daerah, maupun industri untuk bersama-sama melakukan reklamasi berkelanjutan lahan bekas tambang untuk pariwisata, pertanian maupun perikanan.

 “Ini adalah peluang bagi perguruan tinggi untuk mendanai program-program implementasi Kampus Merdeka”, jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Diktiristek pada Minggu (16/1/2022).

Nizam menjelaskan bahwa esensi program Kampus Merdeka adalah adanya keterkaitan antara kebutuhan di dunia kerja, industri, dengan hasil-hasil keluaran dari perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat turut serta mengakselerasi kebutuhan dunia kerja, industri, dan masyarakat.

 “Ini yang kita sebut dengan penghiliran dan penghuluan. Menghilirkan luaran perguruan tinggi baik lulusannya maupun hasil-hasil riset dan inovasi, serta menghulukan apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja, dunia nyata masuk ke ruang-ruang kelas, kurikulum, dan riset dosen. Dengan begitu terjadi mata rantai yang saling terhubung antara kampus  dengan dunia nyata dunia kerja. Ini lah konsep Kampus Merdeka yang diharapkan”, jelas Nizam.

Pada silaturahim dengan sivitas akademik UBB, Nizam juga menyempatkan melakukan peninjauan lapangan salah satu hasil implementasi Kampus Merdeka di UBB yaitu fasilitas penggemukan kepiting bakau, pembesaran kepiting soka, nila, patin yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa oleh Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi.

Pada kesempatan tersebut Nizam memberikan apresiasi kepada rektor dan seluruh sivitas akademik UBB yang telah melakukan implementasi program Kampus Merdeka secara penuh untuk seluruh mahasiswa semester tujuh. 

Sementara itu, Rektor UBB Ibrahim menyatakan komitmennya untuk meningkatkan jumlah peserta maupun kualitas implementasi program Kampus Merdeka. 

Selain itu Ibrahim juga menyatakan kesiapannya untuk memperkuat berbagai kolaborasi dengan pemda, dunia usaha, industri, dan masyarakat dalam mengakselerasi pembangunan di Provinsi Bangka Belitung dan sekitarnya. 

“UBB siap berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk memperkuat akselerasi pembangunan Bangka Belitung sejajar dengan provinsi lain”, ungkap Ibrahim.

Read Next