logo

Kampus

UII-Kemenlu Pamerkan Keberhasilan Diplomasi Indonesia di Tiga Pasar Non-Tradisional

UII-Kemenlu Pamerkan Keberhasilan Diplomasi Indonesia di Tiga Pasar Non-Tradisional
Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia Seri Tahun 2022 yang mengusung tema 'Diplomasi Ekonomi pada Pasar Non-Tradisional'. (UII)
Setyono, Kampus23 Maret, 2022 14:22 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (PSHI UII) bekerja sama dengan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri menyosialisasikan keberhasilan diplomasi Indonesia di tiga negara yakni Bangladesh-Nepal, Sri Lanka, dan Maladewa.

Sosialisasi itu tertuang dalam webinar Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia Seri Tahun 2022 yang mengusung tema 'Diplomasi Ekonomi pada Pasar Non-Tradisional'. Webinar yang berlangsung pada Selasa petang (22/3/2022) ini menghadirkan tiga mantan duta besar Indonesia di ketiga negara tersebut.

Dubes Indonesia untuk Republik Rakyat Bangladesh dan Nepal periode 2017—2021 Rina P.Soemarno mengatakan, selama diplomasi bisnis Indonesia di Bangladesh dalam rentang waktu 2017—2021, banyak peningkatan kerja sama bilateral antar kedua negara.  Satu indikasinya adalah keberhasilan KBRI menyelenggarakan Business forum di Indonesian Fair 2018.

"Saat itu kami mengundang 93 perusahaan Indonesia dari berbagai sektor bisnis dan potensi kerjasama bisnis saat itu yang mencapai US$297 juta. Di tahun berikutnya, 75 pengusaha yang hadir melakukan transaksi secara langsung dan terus ditindaklanjuti hingga saat ini," jelasnya dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Rabu (23/3/2022).

Di Bangladesh menurutnya sudah banyak banyak perusahaan swasta dan BUMN Indonesia yang masuk seperti dari Pertamina. Dirinya menuturkan, di masa yang akan datang, Medan diharapkan mampu menjadi salah satu pusat kerjasama Indonesia – Bangladesh mengingat letak geografisnya yang cukup dekat dari negara tersebut dibandingkan kota besar Indonesia yang lain.

Rina menyampaikan berbagai tantangan dalam kerjasama dengan Bangladesh seperti persaingan dengan India yang merupakan tetangga Bangladesh, sistem perbankan yang masih cukup sulit, kurangnya transparansi dan sulitnya kepastian hukum khususnya penghormatan terhadap hak cipta.

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Indonesia untuk Tunisia periode 2017—2021 Ikrar Nusa Bakti menjelaskan Indonesia cukup sering mengimpor komoditas dari Tunisia salah satunya kurma. Adapun, ekspor Indonesia mencakup mesin, sepatu dan organic chemical product (produk kimia organik), dan alat musik termasuk furnitur.

"PR yang saat ini dimiliki oleh KBRI Tunisia terkait penyelesaian Preferential Trade Agreement (PTA) yang diluncurkan 2017 lalu. PTA diharapkan selesai 2020, namun urung terlaksana karena terkendala pandemi Covid-19 PTA," sebutnya.

Perdagangan

Ia menambahkan, Indofood akan segera membuka pabrik di Tunisia yang akan semakin meningkatkan perdagangan Indonesia – Tunisia dan produk Indofood nantinya akan diekspor ke Libya dan Aljazair.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Sri Lanka periode 2017—2021 I Gusti Ngurah Ardhiyasa menyampaikan terjadi surplus besar-besaran dalam neraca perdagangan Indonesia dan Sri Lanka. Namun, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor Sri Lanka ke 46 dengan nilai sekitar US$53 juta yang cukup jauh dibandingkan negara-negara lain. "Produk Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar Sri Lanka meliputi produk furniture, semen, spare part motor, makanan dan lain-lain," katanya.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu Teuku Fauzasyah, menegaskan forum ini diharapkan mampu menyebarkan informasi kepada masyarakat umum terkait penyelenggaraan kerjasama bilateral dan multilateral yang dilaksanakan oleh Kementerian Luar Negeri.

"Kehadiran para akademisi yang menjadi pembahas dalam forum ini kelak akan memperkaya kebijakan yang akan dilaksanakan oleh BSKLN Kemenlu di masa yang akan datang,' katanya/

Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid menyampaikan ucapan terima kasih kepada BSKLN yang telah memberikan kepercayaan kepada HI UII dalam menyelenggarakan acara ini.

Dia percaya forum ini bermanfaat bagi khalayak banyak yang peduli akan pentingnya membangun kerjasama internasional melalui diplomasi.

Read Next