logo

Sekolah Kita

Kupas Implementasi Kurikulum Merdeka, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Terima Kunjungan BKS SD Muhammadiyah Kota Jogja

Kupas Implementasi Kurikulum Merdeka, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Terima Kunjungan BKS SD Muhammadiyah Kota Jogja
Kunjungan BKS SD Muhammadiyah Kota Jogja di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Rabu (14/9/2022). (EDUWARA/Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo)
Redaksi, Sekolah Kita17 September, 2022 06:58 WIB

Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menerima kunjungan Badan Kerja Sama (BKS) SD Muhammadiyah Kota Jogja, Rabu (14/9/2022). Kunjungan disambut oleh Bendahara Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kota Solo, Harminto serta jajaran pimpinan dan bendahara SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo.

Ketua BKS SD Muhammadiyah Kota Jogja, Saijan mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi guru kelas I untuk pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) serta menambah pengetahuan tentang Amal Usaha Muhammadiyah. 

“SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo dengan berbagai variasi, berbagai lompatan dan inovasi, alhamdulillah menjadi salah satu SD kebanggaan, istimewa, dan menjadi pilihan masyarakat,” ujar Saijan dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Jumat (16/9/2022).

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Sri Sayekti dalam kunjungan itu menuturkan mengenai kapasitas guru yang harus lebih ditingkatkan, termasuk memfasilitasi program peningkatan iklim keamanan di sekolah yang dibarengi dengan program pendidikan karakter, serta pelibatan komunitas maupun praktisi.

Pendidik, sambung dia, melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.

“Pada awal pembelajaran, guru wajib melakukan asesmen belajar siswa. Mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya. Kemudian menyiapkan perangkat ajar, merefleksi, serta tindak lanjut hasil belajar,” ujar Sayekti.

Dalam praktiknya, implementasi Kurikulum Merdeka diarahkan untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila melalui enam aspek, mulai dari beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global, bergotong royong, serta kreatif.

“Keenam tujuan pembelajaran ini akan diarahkan untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila, sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk praktik baiknya saya beri kesempatan pada guru kelas 1 SW Winarsi dan Siti Zakiyah Rakhmawati mengajar dengan pembelajaran paradigma baru dan inovasi-inovasinya,” beber dia. (K. Setia Widodo/*)

Read Next