logo

Art

Yayasan Kakak Bersama Sejumlah Komunitas akan Gelar “Pentas Budaya Semai Damai”

Yayasan Kakak Bersama Sejumlah Komunitas akan Gelar “Pentas Budaya Semai Damai”
Yayasan Kakak dalam acara Festival Karya Keren Tanpa Rokok di Taman Balekambang, Solo, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Anak Sedunia, beberapa waktu lalu. (Eduwara.com/Istimewa. Dok. Yayasan Kakak)
Redaksi, Art16 Desember, 2021 21:07 WIB

Eduwara.com, SOLO—Yayasan Kakak bersama sejumlah komunitas yang peduli pada isu budaya dan perdamaian akan menyelenggarakan Pentas Budaya Semai Damai di Taman Balaikambang Solo, Sabtu (18/12/2021), untuk menyemai perdamaian di tengah Pandemi Covid-19.

Beberapa komunitas tersebut antara lain Peace Generation, Peradah, Anak Bawang, dan Pemuda Penggerak. Pentas Budaya Semai Damai ini akan diisi berbagai aktivitas yang menarik, di antaranya pentas tari, musikalisasi puisi, pencak silat, menyanyi, stand up comedy dan pentas lainnya.

Sesuai namanya, Pentas Budaya Semai Damai ini bertujuan untuk memupuk solidaritas dan mendorong kolaborasi lintas agama dan kultural dengan memanfaaatkan potensi dan kreativitas anak muda untuk menjadi kekuatan mendorong promosi  perdamaian. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan anak muda terhadap pengaruh dan propaganda pihak-pihak yang mempromosikan kebencian dan aksi kekerasan. 

Pada situasi pandemi Covid-19 ini masyarakat dilanda banyak kesulitan. Krisis kesehatan yang kemudian berdampak pada krisis ekonomi dan krisis-krisis yang lain. Situasi sulit ini rentan menimbulkan konflik sosial. Apalagi pada kondisi tak menentu ini banyak pula dimanfaatkan para aktor kekerasan berbasis ekstremisme untuk memperkuat pergerakannya di ranah daring. Mereka melakukan propaganda, rekrutmen anggota, hingga penggalangan dana. Ada potensi terjadinya gangguan keamanan yang bisa merusak integrasi masyarakat.

Program Manager Search for Common Ground (SFCG), Anis Hamim, dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Kamis (16/12/2021), menyampaikan solidaritas dan kolaborasi pemuda lintas agama menjadi modal sosial yang penting untuk selalu dipromosikan dan diperkuat. Terlebih di tengah pandemi saat ini. Dampak pandemi dirasakan setiap orang, apapun agamanya. Dengan solidaritas, mereka yang kesulitan akan bisa diringankan. Melalui kolaborasi, upaya pemulihan bisa makin dipercepat.   

Direktur Yayasan Kakak Surakarta, Shoim Sahriyati, menambahkan pemuda memiliki berbagai kreativitas dan inovasi sehingga harus mengambil peran dalam upaya promosi perdamaian. Dukungan, penguatan dan pemberian ruang untuk pemuda akan mendorong aksi dan gerak bersama sebagai agen perubahan perdamaian untuk melawan pandemi. 

Sedangkan Ketua Peace Generation Surakarta, Ninin Karlina menjelaskan sudah saatnya para pemuda merebut narasi dengan mentransformasi perdamaian melalui berbagai platform baik di dunia nyata maupun maya. Kerja-kerja perdamaian dari para ideolog perdamaian inilah yang saat ini diperlukan mengingat anak muda nanti yang akan mengisi Indonesia ke depan. “Jika anak mudanya saja mati gaya dalam menyuarakan perdamaian dan bersikap masa bodoh maka peradaban Indonesia di masa depan akan hancur,”  tutup Ninin Karlina. (M. Diky Praditia/*)

 

Editor: Riyanta

Read Next