Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Sungai sebagai habitat makhluk hidup air perlu dijaga kondisi lingkungannya agar dapat hidup dengan baik. Penjagaan sungai diharapkan memberikan dampak positif bagi kelangsungan makhluk hidup lainnya.
Namun kenyataannya, banyak sungai yang sudah tercemar oleh sampah limbah rumah tangga seperti popok, kemasan plastik, dan lainnya. Hal tersebut, tanpa disadari telah ikut menyumbangkan kehidupan yang tidak layak bagi makhluk hidup air.
Sebagai upaya pelestarian sungai, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Kelompok 100 Desa Bendan mengadakan pelestarian ekosistem sungai di Sungai Pleret, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Kamis (18/8/2022) lalu. Kegiatan itu merupakan salah satu program kerja dari KKN Kelompok 100.
Salah seorang perangkat Desa, Budiyanto menyambut baik kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN UNS karena dengan penanaman pohon gayam dan penyebaran benih ikan dapat melestarikan ekosistem sungai. Mata air terjaga kelestariannya dan ikan-ikan di sungai tidak habis," kata Budiyanto dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Rabu (31/8/2022).
Apabila ekosistem terjaga, sambung dia, masyarakat sekitar terhindar dari bencana, khususnya banjir. Melalui kegaiatan itu, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa semua kalangan dapat berkontribusi dalam melestarikan ekosistem sungai, termasuk mahasiswa KKN UNS.
Dalam melakukan pelestarian ekosistem sungai, kelompok KKN UNS Desa Bendan turut menggandeng komunitas sungai yang ada di wilayah tersebut yaitu Adhi Drawa Pujangga. Ketua Komunitas, Totok Sudaryanto turut mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Menurut dia, sungai sebagai habitat makhluk air telah beralih fungsi menjadi tempat sampah terpanjang di dunia. Seluruh elemen wajib prihatin dengan kondisi itu. Sungai adalah tanggung jawab bersama.
"Sungaimu peradabanmu, sampahmu tanggung jawabmu, mencintai sungai berarti mecintai kehidupan. Kami harap seusai kegiatan KKN kegiatan restorasi sungai tidak berhenti pada kesempatan ini, melainkan dapat diteruskan oleh mahasiswa di daerahnya masing-masing,” ujar Totok.
Kegiatan pelestarian ekosistem sungai pertama-tama dilakukan dengan membersihkan sungai dari sampah-sampah baik yang tampak di permukaan maupun yang ada di dasar sungai. Dilanjutkan dengan penanaman benih pohon gayam di salah satu umbul yang mengaliri sungai Pleret dan menyebarkan benih ikan.
Dipilihnya pohon Gayam mengingat akarnya yang dapat berfungsi sebagai biopori, yaitu untuk melindungi sumber mata air dan menjadi tempat resapan air hujan. Kemudian kegiatan diakhiri dengan menyebarkan benih ikan lele dan ikan nila berjumlah 170 ekor di aliran sungai Pleret.
Ketua kelompok KKN UNS Desa Bendan, Dheny Aprilliansyah berterimakasih kepada pemerintah Desa Bendan dan komunitas sungai Adhi Drawa Pujangga karena telah menyambut baik dan turut membantu program kerja yang kami susun selama kegiatan KKN berlangsung.
"Harapannya kegiatan ini menjadi sumbangsih dalam upaya melestarikan ekosistem sungai dan makhluk hidup di dalamnya karena apabila sungai bersih, alam pun akan terjaga keseimbangannya. Melalui kegiatan KKN pula, kami mendapatkan banyak pengalaman hidup bermasyarakat yang tidak kami dapatkan dalam bangku perkuliahan," harap dia. (K. Setia Widodo/*)