logo

Kampus

Migas Masih Jadi Andalan di Masa Transisi Energi

Migas Masih Jadi Andalan di Masa Transisi Energi
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Ego Syahrial menyampaikan materi dalam forum One Day With Experts (1DWE) yang diselenggarakan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas secara hybrid di Grha Oktana kampus setempat, Senin (6/12/2021). (EDUWARA/Humas PEM Akamigas)
Redaksi, Kampus08 Desember, 2021 19:10 WIB

Eduwara.com, BLORA -- Industri migas masih memegang peranan penting di masa transisi energi. Indonesia bahkan tetap mengandalkan minyak dan gas bumi pada masa transisi energi sebelum masuk kepada energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2060.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Ego Syahrial dalam forum One Day With Experts (1DWE) yang diselenggarakan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas secara hybrid di Grha Oktana kampus setempat, Senin (6/12/2021).

“Tanpa mengandalkan migas, tidak mungkin kita bisa mencapai net zero emissions, karena apabila dilakukan perubahan secara langsung, secara financial tidak mungkin,” katanya.

Menyampaikan empat materi penting, yaitu Situasi Energi Saat Ini, Tren Energi ke Depan, Komitmen Penurunan Emisi Global, dan Peta Jalan Net Zero Emissions, Ego menegaskan bahwa migas masih tetap menjadi andalan. Namun karena dunia sudah berubah, diperlukan kolaborasi semua pihak untuk mendukung transformasi energi.

“Kondisi kita saat ini, memang produksi menurun. Namun kita punya potensi setengah, yang secara gampang dihitung, setengah potensi sudah kita gunakan. Sedangkan yang setengah lagi, belum kita apa-apakan karena letaknya susah, infrastrukturnya juga susah, harus mengebor di tengah laut, sehingga memerlukan modal yang lebih mahal,” katanya.

Sedangkan untuk pemanfaatan gas, menurut Ego, masih lebih baik, karena surplus produksi dan cadangannya masih cukup besar. “Namun kita terkendala dengan insfrastrukturnya yang mahal,” katanya.

Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan kepada Redaksi Eduwara.com, Rabu (8/12/2021), dijelaskan bahwa 1DWE merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan PEM Akamigas setiap sebulan sekali, dengan mengundang para ahli, tidak hanya di dunia industri migas melainkan juga di sektor lain.

Tujuan 1DWE adalah untuk membuka dan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja dan pendukung keilmuannya. 1DWE ini diselenggarakan secara rutin oleh PEM Akamigas sebulan sekali.

Mengangkat tema ‘Transisi Energi Indonesia Menuju Komitmen Global Net Zero Emissions, 1DWE diikuti 200 orang peserta yang mengikuti kegiatan secara langsung di Grha Oktana, sedangkan sebagian lainnya mengikuti melalui daring maupun kanal youtube PEM Akamigas.

Dalam kata sambutannya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo mengingatkan mahasiswa PEM Akamigas untuk memperhatikan kebijakan-kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya yang berkaitan dengan tren saat ini, yaitu energi transisi.

“Ini menjadi ‘pintu utama’ bagi adik-adik mahasiswa untuk melihat dan sekaligus mempersiapkan diri. Tren ke depan seperti apa, supaya kita tidak ketinggalan kereta. Karena posis kita saat ini ada di transisi, jangan sampai kita nanti menunggu di ‘stasiun’ yang salah,” paparnya.

Pada bagian lain, Direktur PEM Akamigas RY Perry Burhan menyampaikan bahwa PEM Akamigas memiliki lima program studi, yang seluruhnya mempelajari migas. Ke depan, PEM Akamigas juga akan membuka program studi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai pengembangan dan persiapan terkait energi transisi. 

Read Next