logo

EduBocil

Perempuan, Pilar Utama Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Perempuan, Pilar Utama Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Ilustrasi model pembudayaan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS). (EDUWARA/PAUDPedia)
Redaksi, EduBocil20 Oktober, 2022 00:07 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Perempuan diharapkan dapat menjadi contoh atau role model pembudayaan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS). Sebab, CTPS terkait dengan perubahan perilaku sehingga memerlukan contoh, terutama melalui sosok ibu sebagai pengambil keputusan di rumah dan lingkungannya.

Direktur Penyehatan Lingkungan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anas Ma’ruf mengatakan tahun 2022 pihaknya ingin menemukan role model bagaimana melakukan pembudayaan CTPS dengan tepat.

"Salah satunya melihat peran perempuan atau ibu. Perempuan menjadi salah satu pendukung terciptanya lingkungan pendukung atau enabling environment pembudayaan CTPS, karena perempuan menjadi pengambil keputusan," kata Anas Ma’ruf, seperti dilansir Eduwara.com, Rabu (19/10/2022), dari laman Direktorat PAUD Kemendikbudristek.

Anas menjelaskan, peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia tahun 2022 mengambil tema "Unite for Universal Hand Hygiene". Sedangkan tema peringatan HCTPS di Indonesia "Bersatu untuk Tangan Bersih Sehat" dan sub tema "Peran Perempuan dalam Penurunan Stunting melalui Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan CTPS".

Perempuan yang berdaya, sambung Anas, diharapkan mempercepat pembudayaan perilaku CTPS di masyarakat. 

Menurut Anas, poin penting peringatan HCTPS adalah menguatkan kebutuhan masyarakat pada perilaku CTPS sehingga menjadi budaya perilaku masyarakat.

“Pada saat pandemi Covid-19 kesadaran perilaku masyarakat pada CTPS meningkat. Nah, dengan selalu mengingatkan pentingnya CTPS, misalnya dengan peringatan HCTPS ini, kita ingin agar perilaku itu terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan,” tandas dia.

Disampaikan pula, CTPS dikenal luas sebagai teknik dasar terpenting pencegahan penyebaran penyakit pernafasan akut, diare, dan Covid-19. Pemerintah Indonesia telah menjadikan CTPS sebagai salah satu prioritas pembangunan utama yang sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 6.2, yang salah satu indikatornya menyatakan perlu dicapai akses secara universal ke fasilitas CTPS dengan air dan sabun.

"Perwujudan visi tersebut membutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, seperti pemerintah, pihak swasta, mitra pembangunan, akademisi, media, dan seluruh lapisan masyarakat guna menjawab tantangan kompleks dalam mencapai target akses universal kebersihan tangan dari sisi pemenuhan layanan, penguatan kebutuhan, dan ekosistem pendukung," jelas dia.

Menurut Anas, peringatan Hari CTPS menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen Pemerintah Indonesia dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mendukung pencapaian target CTPS di Indonesia.

"Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia, dimana CTPS saat ini merupakan salah satu fokus utama dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan telah terintegrasi pada beberapa program atau kampanye lainnya seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)," terang dia. (K. Setia Widodo/*)

Read Next