logo

Sekolah Kita

SMAN 3 Solo Adakan Simulasi PTM 100 Persen, Apa Komentar Siswa?

SMAN 3 Solo Adakan Simulasi PTM 100 Persen, Apa Komentar Siswa?
Suasana ruang Kelas XI MIPA III SMAN 3 Solo saat PTM 100 persen, Jumat (7/1/2022). (Eduwara.com/M Diky Praditia)
Redaksi, Sekolah Kita08 Januari, 2022 22:15 WIB

Eduwara.com, SOLO—Jumat pekan pertama semester genap tahun ajaran 2021/2022, SMAN 3 Solo mengadakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Seluruh siswa masuk sekolah di waktu yang sama.

Kepala sekolah SMAN 3 Solo, Agung Wijayanto, menuturkan sekolah mengadakan PTM 100 persen, Jumat (7/1/2022) sebagai simulasi untuk PTM pekan depan. 

"Ini merupakan uji coba. Nanti kami lihat bagaimana jalannya PTM 100 persen hari ini. Kemudian kami evaluasi untuk PTM pekan depan," kata Agung saat ditemui Eduwara.com di sela-sela kesibukannya, Jumat (7/1/2022).

Seluruh siswa masuk seperti saat sebelum pandemi. Kelas X, XI, XII masuk secara bersamaan. Kelas X berada di kampus Warung Miri, sedangkan kelas XI dan XII berada di kampus Kerkof.

"Siswa yang berada di ruang-ruang kelas diatur tetap berjarak minimal satu meter. Yang paling utama tetap menjalani protokol kesehatan tapi dengan nyaman dan aman," ujar kepala sekolah.

Dengan kehadiran siswa sebanyak 36 orang tiap kelas, sekolah bekerja keras untuk mengingatkan siswa. Anak-anak dipastikan tetap memakai masker dan menjaga jarak.

Satgas Covid-19

Adapun jam pelajaran untuk PTM 100 persen tersebut selama enam jam. Setiap jam berlangsung selama 45 menit. "Total menjadi empat setengah jam. Mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB," tutur dia.

Sekolah berencana membentuk Satgas Covid-19 dari siswa. Hal itu bertujuan untuk memastikan semua siswa dan warga sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan. "Satgas yang kami bentuk, nanti kami beri tanda khusus semacam badge yang dipasang di seragam siswa," ujar Agung

Kepala sekolah SMAN 3 Solo, Agung Wijayanto. (Eduwara.com/M. Diky Praditia)

 

Agung menambahkan, sekolah mengimbau siswa agar tidak menimbulkan kerumunan setelah jam sekolah selesai. Siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler disarankan agar segera pulang ke rumah.

"Nanti kami berkoordinasi dengan bidang kurikulum, kami lihat bagaimana nanti kondisi riil siswa setelah pulang sekolah. Rencananya akan kami bagi jadwal kepulangan sekolah. Siswa tidak secara serentak pulang, melainkan bergantian. Jadi, tidak menimbulkan kerumunan," ucap Agung pagi itu.

Salah seorang siswa Kelas XII MIPA III, Kintan Abina menjelaskan, ia dan teman-temannya merasa senang  bisa kembali ke sekolah secara normal. Dirinya mengaku gembira bertemu dengan teman-teman sekolah. 

"Saya dan teman-teman hampir dua tahun tidak merasakan PTM. Sekarang akhirnya bisa berangkat ke sekolah lagi. Jadi ini bagus untuk siswa," ucap Kintan.

Kintan mengatakan, PTM 100 persen sangat bermanfaat bagi siswa. Siswa menjadi lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. "Lebih enak PTM seperti ini, pembelajaran jadi lebih efektif. Kalau PJJ siswa cenderung lebih pasif," ungkap Kintan yang juga Ketua Osis SMAN 3 Solo itu.

Kintan menambahkan, meskipun kantin sekolah belum buka, tapi sekolah sudah mengimbau siswa untuk membawa bekal dari rumah. Banyak teman-temannya yang membawa jajan.

"Teman-teman sih banyak yang membawa bekal, seperti snack. Istirahatnya kan tidak terlalu lama, hanya 15 menit. Jadi enggak bawa makanan berat," tutup dia. (M. Diky Praditia)

Editor: Riyanta

Read Next