logo

Kampus

Tim ITS Turut Kembangkan Konsep Ekowisata Bahari di Pulau Mengare

Tim ITS Turut Kembangkan Konsep Ekowisata Bahari di Pulau Mengare
Tim ITS Turut Kembangkan Konsep Ekowisata Bahari di Pulau Mengare (ITS)
Bunga NurSY, Kampus28 Maret, 2022 07:25 WIB

Eduwara.com, SURABAYA—Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut mengembangkan konsep Kawasan Ekowisata Bahari di Pulau Mengare, Kabupaten Gresik.

Ketua tim pengabdian masyarakat ITS ini Arwi Yudhi Koswara menyampaikan bahwa Pulau Mengare dipilih karena kawasan wisata perdesaan tersebut memiliki beragam potensi mulai dari kondisi lingkungan pesisir, sosial budaya, ekonomi, serta pengelolaan wisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut. 

“Potensi tersebut masih belum dioptimalkan karena keterbatasan pengetahuan dari masyarakat lokal,” tambahnya seperti dikutip dari situs resmi ITS, Sabtu (26/03/2022).

Dia menambahkan, beberapa desa di Pulau Mengare seperti Desa Tanjung Widoro, Kramat, dan Watu Agung menjadi titik utama untuk dikembangkan. Nantinya, ketiga desa tersebut akan disusun perencanaan pengembangan wilayah sesuai dengan potensi yang telah ada. 

“Dengan demikian, nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di desa-desa tersebut,” ungkap Arwi.

Dalam mewujudkan konsep kawasan ekowisata bahari, Arwi menjelaskan langkah awal yang dilakukan adalah observasi lokasi. Ia dan anggota tim Abmas ITS lain turut berkoordinasi dengan Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan kepala desa di masing-masing desa. Camat Bungah sebagai pengendali wilayah juga dilibatkan dalam proses koordinasi. 

“Kami lakukan focus group discussion (FGD) untuk lebih mengetahui potensi dan masalah dari desa ini,” tambahnya.

Menurutnya, perlu ada pembagian zonasi berdasarkan fungsi lahan serta pengembangan tempat wisata agar dapat mengundang pengunjung lebih banyak lagi menjadi salah satu hasil dari FGD tersebut. 

Tempat wisata yang dibangun juga dapat menjadi tempat untuk menyajikan hasil tangkapan nelayan Pulau Mengare. “Kita juga merencanakan strategi perluasan pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk olahan setempat,” urai dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS ini.

Metode pemetaan sosial (social mapping) coba dilakukan tim ini untuk mengetahui karakteristik masyarakat dan kondisi sosial di beberapa desa tersebut. 

Setelah memperdalam dan menemukan beberapa potensi, dilakukanlah pemetaan konsep pariwisata bahari yang akan direncanakan di Kawasan Pulau Mengare. Potensi yang ada akan digunakan untuk menunjang realisasi konsep wisata bahari yang telah disusun.

Arwi menyampaikan bahwa strategi yang dirumuskan tim Abmas ITS ini akan direalisasikan secara bertahap. 

Read Next