logo

Kampus

Tim Mahasiswa UMM Borong Enam Juara di Kompetisi Jembatan dan Gedung

Tim Mahasiswa UMM Borong Enam Juara di Kompetisi Jembatan dan Gedung
Tim Surya Universitas Muhammadiyah Malang ((EDUWARA/Dok. UMM))
Fathul Muin, Kampus16 November, 2021 05:20 WIB

Eduwara.com, MALANG — Tim Surya yang beranggotakan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil memborong enam predikat juara di empat kategori lomba yang berbeda pada Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2021. 

Dua kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Hasil kompetisi telah diumumkan pada Minggu (07/11/2021).

Salah satu anggota tim Surya, Muhammad Kelvin Haidar Priyanka, menceritakan bahwa pada kompetisi tersebut UMM mengirimkan 15 proposal di empat kategori yang berbeda, yaitu KJI Rangka Baja, KJI Pelengkung, KBGI Kayu, dan KBGI Canai Dingin.

"Dari 15 proposal yang telah terkirim, terpilih empat proposal terbaik dan UMM berhasil menjadi finalis di masing-masing kategori," katanya, Senin (15/11/2021).

Tim UMM dinilai dapat memberikan inovasi dan terobosan baru dalam proposal pembangunan jembatan dan gedung. Pada kategori jembatan rangka, mereka menambahkan dua batang vertikal untuk mengurangi lendutan pada jembatan.

Sementara pada jembatan pelengkung, mereka merancang pembangunan jembatan di Kutai Kartanegara sebagai ibu kota yang baru.

"Untuk kategori gedung kayu, kami menggunakan alat sambung berupa pasak dari tusuk gigi agar sambungan balok-kolom lebih kokoh namun tetap mudah penggunaannya. Terakhir, di kategori gedung canai dingin, kami meletakkan sambungan kolom-kolom diantara dua lantai untuk mengurangi titik lemah pada bangunan," kata Kelvin, mahasiswa Teknik Sipil UMM.

Dia menceritakan, dalam mengikuti perlombaan, timnya menghadapi beberapa kendala. Salah satunya, pengiriman barang ke lokasi lomba yang diselenggarakan di Pontianak.

Mereka cukup kesulitan membawa material-material yang akan digunakan ketika perakitan. Selain karena materialnya sangat besar, uang untuk pengiriman ke Pontianak juga tergolong mahal. 

Menurut dia,  ada beberapa perbedaan lomba tahun ini ketimbang tahun lalu. Salah satunya adalah biaya transportasi dan penginapan yang kini harus ditanggung secara mandiri

Meski begitu, dia dan tim UMM bersyukur karena perjuangannya dapat memberikan hasil yang maksimal. Mereka mampu membawa pulang enam predikat juara di empat kategori berbeda.

"Kami memperoleh juara dua pada KJI Rangka Baja, juara dua pada KBGI Kayu, dan juara harapan satu pada KJI Pelengkung. Sementara pada kejuaraan kategori, kami meraih kategori metode pelaksanaan konstruksi pada cabang KBGI Canai Dingin, juara kategori kreativitas dalam rancang bangun, serta juara kategori bangunan masa depan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," kata mahasiswa asal Pasuruan tersebut.

Kompetisi KJI dan KBGI sudah menjadi kegiatan tahunan bagi lembaga semi-otonom (LSO) Surya Team, yang menaungi mahasiswa-mahasiswa UMM tersebut. Kelvin berharap tim Surya bisa mempertahankan raihan prestasi di tahun dengan dengan meloloskan proposal di semua kategori.

"Kami tentu berharap prestasi pada perlombaan tahun depan bisa meningkat. Tahun ini kami belum dapat membawa pulang prestasi sebagai juara umum, tapi kami akan berusaha dengan keras agar mampu memenangkan juara tersebut," katanya.

Read Next