logo

Kampus

UGM-ExxonMobil Gelar Pelatihan Digitalisasi pada UMKM di Bojonegoro

UGM-ExxonMobil Gelar Pelatihan Digitalisasi pada UMKM di Bojonegoro
CEO pasardesa.id, Sholahuddin Nurazmy saat memberikan materi di pelatihan digitalisasi pada 35 pelaku UMKM kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Pelatihan diberikan untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar UMKM. (UGM)
Setyono, Kampus09 Desember, 2021 14:31 WIB

Eduwara.com,JOGJA –Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberikan pelatihan digitalisasi kepada 35 pelaku usaha kecil mikro kecil menengah (UMKM) di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pelatihan yang digelar melalui Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) sejak 8 Desember 2021 itu akan berlangsung hingga 13 Desember 2021 dan diakhiri dengan pameran produk bersama pada 14 Desember 2021. 

Melalui rilis yang diterima Eduwara.com, Ketua PSPK UGM Arie Sujito menjelaskan bahwa digitalisasi saat ini  menjadi bagian penting menyambut masa depan dan dibutuhkan untuk menjawab tantangan pemasaran. 

"Dari materi yang diberikan narasumber, kita berharap pasca-acara ini pelaku UMKM di Bojonegoro dan sebagian Tuban mampu meningkatkan serta memperluas pasar. Semoga kerja-kerja penguatan UMKM semacam ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan berjangka panjang," jelasnya, Kamis (9/12/2021).

Sebanyak 35 pelaku UMKM yang menjadi peserta pelatihan bergerak di produk kerajinan dan pengolahan makanan. 

Menurut Perwakilan EMCL Ukay S.Subqy, dalam digitalisasi, kolaborasi adalah aspek yang wajib dilaksanakan pelaku UMKM. Dari kolaborasi, pelaku UMKM bisa saling belajar dan berinteraksi intens sehingga terbentuk kerjasama yang saling menguntungkan. 

"Acara ini bagian dari komitmen EMCL untuk mendukung pemerintah dalam usaha menguatkan UMKM. Ini termasuk satu dari tiga bidang yang mendapatkan fokus EMCL yaitu pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi," kata Ukay.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bojonegoro Sukaemi mengapresiasi pelatihan yang diinisiasi PSPK UGM dan EMCL. Baginya pelatihan seperti ini penting sebab pasar sekarang tidak bisa lagi mengharapkan perdagangan tatap muka, melainkan masuk ke ranah digital.

Solusi Platform

Di sisi lain, CEO pasardesa.id Sholahuddin yang menjadi salah satu narasumber, menilai dengan karakteristik pelaku UMKM peserta yang hampir separuhnya bukan pengguna aktif digital, keberadaan platform yang mudah diakses dan tidak ribet menjadi solusi. 

"Digitalisasi itu bukan sekedar menyangkut soal perangkat, jaringan, maupun akses, melainkan lebih pada perubahan pola pikir. Dengan jangkauan pasar yang lebih luas, perdagangan digital menjadi pilihan utama saat ini bagi UMKM," jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini, disinilah pasardesa.id masuk. Para pengguna disini tidak perlu mengakses aplikasi dengan keribetannya, tapi cukup melalui website dan pola jual beli bisa dilakukan lewat pesan singkat di handphone. 

"Operasi seperti ini memudahkan produsen yang harus sibuk memikirkan produk. Pasardesa.id membantu transisi pelaku UMKM masuk ke dunia digital," pungkasnya.

 

Read Next