Eduwara.com, SOLO – Sebanyak 28 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepatihan Nomor 4, Solo mengadakan kegiatan Bersih-bersih Monumen Mayor Achmadi, Rabu (9/11/2022).

Kegiatan yang melibatkan seluruh siswa kelas IV tersebut menjadi salah satu cara menyambut Hari Pahlawan.

Guru SDN Kepatihan Ami Jarmiati mengatakan tujuan kegiatan itu ialah mengenalkan siswa kepada pahlawan.

• IDCloudHost Sediakan Layanan Cloud Baremetal Instan Data Center Tier-4 di DCI Indonesia
• ISRSF Buka Arryman Scholarship untuk Studi Lanjut di SOAS University
• Tim Machine Vyatra PEM Akamigas Lolos INNOVILLAGE 2022

"Karena banyak anak-anak yang belum mengenal. Setelah kegiatan ini, mereka semakin mengenal pahlawan-pahlawan Indonesia. Terlebih pahlawan dari Kota Solo," kata dia kepada Eduwara.com, Rabu (9/11/2022).

Kegiatan itu, sambung dia, merupakan kegiatan yang bagus bagi para siswa karena terdapat unsur pendidikan di dalamnya.

Kegiatan itu juga menguatkan pembelajaran mengingat pembahasan mengenai pahlawan di dalam kurikulum bisa dibilang mulai berkurang.

"Jadi perlu inisiatif secara mandiri untuk guru tetap mengenalkan pahlawan kepada para siswa," tambah dia.

• Prodi Fotografi ISI Solo Gelar Solo Photo Festival 2022
• Lolos Akreditasi Kementerian Agama, LPH UIN Sunan Kalijaga Berhak Layani Sertifikasi Halal
• Rp1,166 Triliun Dana BOS Madrasah Tahap II Mulai Dicairkan

Sementara itu, penggagas kegiatan Mayor Haristianto menutirkan kegiatan bersih monumen itu salah satu bentuk nyata dari pengenalan kepada siswa. Menurut dia, teori saja belum cukup, siswa harus mengenal lebih dekat siapa sebenarnya Mayor Achmadi.

"Jadi, banyak cara untuk menghormati para pahlawan. Kita tahu 10 November besok hari pahlawan. Kami mengajak anak-anak SDN Kepatihan untuk menghormati jasa para pahlawan dengan mendatangi Monumen Achmadi," jelas dia.

Melalui membersihkan monumen, lanjut Mayor, menjadi cara edukatif untuk para siswa dalam menghormati pahlawan. Di sisi lain, secara langsung mereka juga ditanamkan gotong royong.

"Karena membersihkan butuh gotong royong, butuh kerja keras, kerja nyata bagi anak-anak. Ini edukasi sejak dini. Justru sejak dini dia dikenalkan tentang pahlawan," beber dia.

Salah seorang siswa, Alam Tirta Kusuma mengaku senang mengikuti kegiatan bersih-bersih itu.

"Saya senang ikut kegiatan ini. Bisa bersih-bersih bareng teman-teman. Tadi menyapu sekeliling monumen, terus disiram dan dilap," ujar dia. (K. Setia Widodo)