logo

Sekolah Kita

Soal Kurikulum 2022, SMPN 1 Depok Usulkan Penerapan Bertahap

Soal Kurikulum 2022, SMPN 1 Depok Usulkan Penerapan Bertahap
SMP Negeri 1 Depok di Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. (Kemendikbudristek)
Redaksi, Sekolah Kita03 Desember, 2021 14:30 WIB

Eduwara.com, DEPOK – Rencana perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Program Sekolah Penggerak (PSP) mulai 2022 ditanggapi dengan kesiapan oleh SMP Negeri 1 Depok, Kota Depok, Jawa Barat. Meski demikian, sekolah meminta penerapan kurikulum ini dilakukan secara bertahap.

Kepala SMP Negeri 1 Depok Erna Iriani mengatakan, rencana perubahan kurikulum harus disikapi dengan kesiapan oleh pihak sekolah. 

“Harapan kami kurikulum ini mudah dipahami oleh kami semua di lapangan dan tidak terlalu jauh dari kurikulum sebelumnya. Kami semua harus siap,” kata Erna saat dihubungi Eduwara.com, Jumat (3/12/2021).

Meski demikian, Erna meminta penerapan kurikulum baru ini nantinya dilakukan secara bertahap. Misalnya untuk siswa SMP, maka untuk 2022, penerapan kurikulum baru hanya untuk siswa kelas VII, sedangkan kelas VIII dan IX masih memakai kurikukum lama.

Selanjutnya, untuk 2023, kurikulum bisa diterapkan ke siswa kelas VII dan VIII sedangkan kelas IX masih menggunakan kurikulum 2013. Kemudian pada 2024 bisa diterapkan secara total untuk semua jenjang kelas dengan menggunakan kurikulum baru.

Menurut Erna, jika kurikulum baru langsung diterapkan untuk semua jenjang kelas, maka akan membutuhkan banyak penyesuaian. 

“Kalau semuanya diserentakkan untuk tahun 2022 di semua jenjang kelas maka ya akan butuh banyak penyesuaian ya karena ini kan mereka sudah menggunakan Kurikulum 2013 dan yang kelas IX ini kan sebentar lagi lulus. Banyak yang harus disesuaikan kalau harus menggunakan kurikulum baru lagi,” papar Erna.

SMP Negeri 1 Depok dikatakan Erna juga siap untuk melakukan sosialisasi kepada para guru, orang tua siswa agar kurikulum dapat ditransformasikan dengan baik. Sekolah unggulan di Depok ini juga siap memberikan pelatihan kepada para guru untuk implementasi kurikulum baru nantinya.

Sebagaimana diketahui, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo melalui akun Instagram pribadinya menyebutkan bahwa mulai tahun depan pemerintah akan menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel.

Kurikulum yang masih prototipe ini sedang diterapkan secara terbatas di sekitar 2.500 sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak.

Adapun, dalam rapat kerja dengan DPR, Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan kurikulum baru yang akan ditawarkan pada 2022 merupakan bagian dari pemulihan pembelajaran akibat learning loss di masa pandemi Covid-19 dan sekolah tidak akan dipaksa untuk menerapkannya. (Bhakti)

Read Next