logo

Sekolah Kita

Tahun Ajaran Baru, SMAN 1 Solo Terima 396 Siswa

Tahun Ajaran Baru, SMAN 1 Solo Terima 396 Siswa
Proses Daftar Ulang PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 di SMAN 1 Solo, Kamis (7/7/2022). (EDUWARA/K. Setia Widodo)
Redaksi, Sekolah Kita09 Juli, 2022 08:37 WIB

Eduwara.com, SOLO – Rangkaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2022/2023 jenjang SMA dan SMK Negeri di Jawa Tengah sudah memasuki tahap akhir. Setelah diumumkan hasil seleksi, para Calon Peserta Didik (CPD) diharuskan mendaftar ulang di sekolah yang menjadi tujuan masing-masing.

Seperti halnya di SMAN 1 Solo, pada hari terakhir pendaftaran ulang, Kamis (7/7/2022) terlihat para CPD bersama orang tua berbondong-bondong untuk melakukan tahap akhir PPDB itu. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Setya Anung Haryanto menuturkan proses pendaftaran ulang dari hari pertama berjalan lancar.

"Proses daftar ulang sementara ini berjalan lancar. Baik untuk siswa yang masuk dari jalur zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi, semua aman," ujar Setya Anung ketika diwawancarai Eduwara.com, Kamis (7/7/2022) di SMAN 1 Solo.

Tahun ajaran baru ini, sambung Setya Anung, SMAN 1 Solo menerima 396 CPD yang terdiri dari 218 siswa jalur zonasi, 79 siswa dari jalur prestasi, 80 dari jalur afirmasi, dan 19 siswa jalur perpindahan tugas orang tua. Sesuai dengan ketentuan, seluruh siswa tersebut nantinya akan dibagi menjadi 11 kelas dengan perkelas maksimal 36 siswa.

Anung menambahkan, sementara ini belum ada siswa yang tidak melakukan daftar ulang hingga hari terakhir, terlebih lagi bagi CPD yang lolos melalui jalur zonasi.

"Sementara ini masuk semua, karena zonasi, para siswa berbondong-bondong masuk ke sini. Apalagi sekolah yang gratis dan sekolah juga punya prestasi," jelas dia.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beredar cuitan di media sosial Twitter terkait indikasi kecurangan salah satu CPD yang mendaftar di SMAN 1 Solo. Pihak sekolah sudah menyelesaikan masalah itu dengan mendiskualifikasi CPD yang bersangkutan.

"Biarpun ada cuitan sedikit di Twitter, namun kami sudah klarifikasi. Anaknya sudah kami panggil dan orang tuanya juga menyadari. Akhirnya kami diskualifikasi karena data yang dimasukkan tidak benar," jelas dia. (K. Setia Widodo)

Read Next