Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkenalkan Kurikulum 'Taman' kepada 30 guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Bantul.
Manajer Eksekutif Kantor Layanan LazisMu UMY, Rozikan, mengatakan kegiatan pada Kamis (24/8/2023) di kampus UMY tersebut bertujuan untuk menyamaratakan kemampuan guru TPA dan memberikan sertifikasi atas keahlian mengajar.
"Acara pembekalan ini diikuti 38 pengajar TPA yang berasal dari sekitar kampus UMY, hasil seleksi guru TPA dari kalangan mahasiswa, alumni UMY, Ibu Rumah Tangga, serta para takmir dan remaja masjid se-Kasihan dan Gamping," jelasnya.
Rozikan menyebut TPA itu bukan hanya tempat yang hanya sekadar melakukan kegiatan mengaji. TPA harus memiliki kualitas, standar, arah serta tujuan yang jelas.
"Karenanya LazisMu UMY memberikan dukungan penuh untuk perkembangan dan peningkatan kualitas pengajar TPA yang dikelola oleh LazisMu UMY," ujarnya.
Rozikan juga menambahkan, kurikulum dari pengajaran TPA juga harus dikembangkan dan distandarkan.
"Tidak hanya standar dari tim pengajar yang disetarakan, tetapi perkembangan dari kurikulum dalam proses pembelajaran guru TPA juga akan dilakukan. Hal ini tentunya untuk menciptakan TPA yang memiliki tenaga pengajar dan murid yang sama-sama berkualitas," imbuhnya.
Menurut Rozikan, kurikulum dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus serta benar saja tidak cukup. Perlu pengelolaan yang berkelanjutan agar kelangsungannya tetap terjaga dan terpelihara.
Filosofi ‘Taman’
Manajer Eksekutif Kantor Layanan LazisMu UMY, Iwan Rustiawan, yang juga merupakan pelatih di Badan Koordinasi Pendidikan Al Quran & Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Pusat, menjelaskan guru TPA harus paham dengan filosofi ‘Taman’.
"Setiap guru TPA harus paham betul mengenai filosofi ‘Taman’, yakni taman yang sejuk, rindang, nyaman, asri dan bersahaja. Prinsip-prinsip dari pemikiran ini harus diterapkan pada proses pembelajaran mengaji kepada siswa TPA. Hal ini agar menciptakan rasa nyaman dan aman ketika proses pembelajaran berlangsung," jelasnya.
Tidak hanya itu, Iwan juga menguatkan prinsip pembelajaran TPA yang optimal.
"Berikan senyum, tetap antusias, menyenangkan dan kenali siswa adalah prinsip yang tidak boleh ditinggalkan juga," tambah Iwan.
Pembenahan kurikulum dan SDM guru TPA dilakukan secara terorganisir juga dalam rangka menjaga kelangsungan pembelajaran mengaji di wilayah UMY dan sekitarnya.