logo

Kampus

UMY Konsepkan Desa Wisata Bantul Tanpa Sampah Plastik

UMY Konsepkan Desa Wisata Bantul Tanpa Sampah Plastik
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tergabung dalam kegiatan Pasar Blumbang, Minggu-Jumat (4-9/12/2022) diajak menjajakan produknya tanpa menggunakan plastik sama sekali. Pasar Blumbang adalah program kegiatan pengembangan desa wisata di Bantul yang diinisiasi oleh Tim Interconnecting Tourism Village (ITV) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Salah satu programnya dilakukan dengan mengusung konsep tanpa sampah plastik. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus06 Desember, 2022 22:58 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Tim Interconnecting Tourism Village (ITV) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tengah mengonsep dan mengimplementasikan desa wisata di Bantul tanpa sampah plastik. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta diajak menjajakan produknya tanpa menggunakan plastik sama sekali.

"Melalui program Pasar Blumbang yang kami kembangkan bersama masyarakat sebagai daya tarik wisata desa untuk pertama kalinya, kami mengenalkan konsep tanpa sampah plastik," kata Ketua Tim ITV UMY Rivaldi Alan Saputra, Selasa (6/12/2022).

Berlangsung dari 4 sampai 9 Desember 2022, di Pasar Blumbang yang lokasinya dekat dengan kolam wisata Desa Wirokerten, proses jual beli tidak menggunakan plastik sama sekali. Penjual menggunakan alas atau wadah yang bersifat alami seperti batok kelapa, daun pisang, daun jati dan sebagainya.

"Jadi sepenuhnya tidak menggunakan plastik, karena melalui Pasar Blumbang ini kami ingin mendukung program zero waste yang diterapkan pemerintah Kabupaten Bantul," ujar Rivaldi.

Sebagai daya tarik kegiatan ini, Rivaldi menjelaskan selain mempertontonkan berbagai kesenian masyarakat Desa Wirokerten, sebanyak 30 penjual di Pasar Blumbang diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat Jawa.

"Pada penyelenggaraan Sabtu dan Minggu kemarin, tercatat hampir 1000an pengunjung datang ke Pasar Blumbang. Konsep ini akan terus kami pertahankan sehingga bisa diadaptasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wirokerten, Wirajayan," lanjutnya. 

Read Next