Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Prodi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), akan menggelar pameran 78 produk kuliner secara virtual via Youtube, Kamis (30/6/2022).
Menurut dosen Prodi Tata Boga dan Busana, Fakultas Teknik, UNY, Nani Ratnaningsih, 78 produk yang akan dipamerkan itu merupakan hasil karya 78 mahasiswa semester VI. “Jadi setiap mahasiswa membuat satu produk kuliner,” tutur Nani ketika ditemui Eduwara di Kampus Prodi Tata Boga dan Busana, Senin (27/6/2022).
Sedangkan untuk bahan yang dipergunakan, menurut Nani, mahasiswa harus menggunakan bahan baku lokal. Bahan tersebut dapat dikombinasikan dengan bahan lain dari luar.
“Bahan lokal yang dipergunakan mahasiswa di antaranya tepung mocaf, tepung porang, tepung gaplek, wortel, kimpul, garut, dan lainnya. Selain itu juga bahan serealia atau biji-bijian seperti juwawut, sorgum, dan ketan hitam,” ujar Nani.
Dengan pemanfaatan bahan pangan lokal yang dikreasikan tersebut melahirkan produk kuliner dengan model maupun cita rasa baru. Dicontohkan Nani, ada produk cookies yang dibuat dari campuran tepung mocaf, tepung porang dan tepung kelapa. Hasilnya, cookies tersebut memiliki tekstur kering di luar namun lembut di dalam, sehingga ada tekstur kres-nya. Hal tersebut tentu berbeda dari tekstur cookies yang sudah ada selama ini.
“Selain itu cookies tersebut bebas gluten sehingga lebih aman dikonsumsi orang-orang yang menghindari gluten untuk menjaga kesehatan. Tekstur kres saat digigit ini tentu menjadi sensasi tersendiri. Dengan demikian diharapkan ada peningkatan nilai jual cookies ini,” kata Nani.
Produk kuliner lain yang akan dipamerkan adalah hasil kreasi mengubah bahan bubur kacang ijo dijadikan pai. “Kulit pai dibuat dari tepung kacang ijo, isiannya dari ketan hitam dan santan. Isiannya ini bisa divariasi dengan kacang kacangan, seperti kacang merah, kedelai, maupun buah-buahan.”
Dikatakan Nani, dalam pameran itu juga akan ditunjukkan hasil pemanfaatan bunga telang untuk rice bowl. Nasinya menggunakan ekstrak bunga telang. Sedangkan untuk pendampingnya ada masakan ikan dan sambal matah. “Dalam pameran itu juga akan ditampilkan fusion food, yaitu perpaduan kuliner asing dengan lokal.”
Dilansir dari Wikipedia, fusion food atau masakan campuran merupakan masakan atau kuliner yang memadupadankan kuliner dari dua atau lebih budaya yang berbeda. Hal itu bertujuan untuk menciptakan reka baru dari suatu makanan sehingga bisa lebih menarik dari sebelumnya. Fusion food sering ditemukan di wilayah perkotaan dan multibudaya.