logo

Kampus

15.000 Pemuda Se-Indonesia Ikuti Kelas Kecerdasan Digital UGM

15.000 Pemuda Se-Indonesia Ikuti Kelas Kecerdasan Digital UGM
Penyelenggaran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menjaring 15.000 pemuda dari tingkat pelajar dan mahasiswa. Di tahun yang ketiga, penyelenggaraan MKKD berfokus pada kecerdasan digital bidang ekonomi maupun sosial. (Eduwara/Setyono)
Setyono, Kampus23 Maret, 2022 15:59 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Penyelenggaran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menjaring 15.000 pemuda dari tingkat pelajar dan mahasiswa. Di tahun yang ketiga, penyelenggaraan MKKD berfokus pada kecerdasan digital bidang ekonomi maupun sosial.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM Poppy Sulistyaning Winanti memaparkan program MKKD ini diselenggarakan Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Gerakan Nasional Literasi Digital. "MKKD merupakan program inklusif bagi pelajar tingkat sekolah, mahasiswa dan umum," katanya, Rabu (23/3/2022).

Ia mengatakan jumlah peserta ini kemungkinan akan bertambah karena, pendaftaran yang dibuka secara online Jumat (18/3/2022) masih akan terus berlanjut sampai 30 Maret 2022 nanti.

"Kita berharap kegiatan semacam ini dapat meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat dan menumbuhkan kesadaran publik untuk lebih memanfaatkan peluang belajar kecerdasan digital," paparnya.

Kelas kecerdasan digital diadakan untuk semakin menyebarluaskan ajakan kepada masyarakat ikut dalam kelas perkuliahan gratis ini. Di tahun yang ketiga ini, pembelajaran digital skills masyarakat Indonesia diharapkan berkembang dan berdampak baik secara sosial maupun ekonomi.

Pelaksanaan MKKD 2022 berlangsung satu semester penuh dengan metode daring dan menggunakan platform website kecerdasan digital (kecerdasandigital.id). Perkuliahan akan terbagi dua, yakni kelas Kecerdasan Digital Dasar dan Lanjutan. "Dalam kelas Dasar, peserta akan diampu peneliti CfDS UGM untuk mendalami kemampuan berpikir kritis, perlindungan data, hingga etika digital," ujarnya.

Selain dari peneliti Digital Intelligence Lab CfDS, akademisi intradisiplin dari Universitas Gadjah Mada, DRC Campus Fryslân the University of Groningen, serta ahli dan praktisi dari perusahaan teknologi kenamaan diantaranya Meta, Huawei, dan Progate dilibatkan menjadi trainer serta mentor kelas.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan saat ini industri semakin banyak membutuhkan talenta cakap digital. Hal ini dikarenakan dunia industri menerapkan leverage technology yang mengakibatkan perusahaan lebih banyak menggunakan teknologi, efisiensi tenaga kerja, dan membutuhkan talenta cerdas teknologi.

"Ini perlu disikapi dengan semangat pengembangan diri dan ulet memanfaatkan peluang. Kita perlu talenta-talenta yang melek teknologi yang lebih dekat dengan digital dan adanya kelas dengan CfDS ini memfasilitasi peningkatan kapasitas dan keilmuan terkait teknologi untuk masyarakat yang lebih berdaya," jelasnya.

Ia pun berharap kegiatan kelas Kecerdasan Digital yang diselenggarakan oleh CfDS UGM dan Kominfo merupakan sebuah terobosan yang relevan dalam mendorong peningkatan literasi digital masyarakat.

Pasalnya, para talenta digital muda nantinya melalui kegiatan ini bisa mengenal soal teknologi 5G, Internet Optics, Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing dan Data Analytics.

Read Next