Sekolah Kita
02 Februari, 2022 15:11 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Pemerintah Kota Yogyakarta resmi memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen mulai Rabu (2/2/2022). Kebijakan ini akan terus diberlakukan hingga kondisi pandemi Covid-19 dianggap landai seperti awal Januari lalu.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan alasan utama penerapan PTM 50 persen adalah kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 khususnya penyebaran varian Omicron.
"Kita antisipasi semua agar bisa mengendalikan sebaran dan penerapan protokol kesehatan lebih baik lagi. Harapan kami sekolah lebih optimal dalam penerapan Prokes," kata Heroe saat dihubungi Eduwara.com.
Heroe juga mengatakan kebijakan ini bertujuan untuk menjaga mobilitas anak didik yang melaksanakan pembelajaran di rumah. Mereka diharapkan tidak keluar rumah untuk mengantisipasi penyebaran.
Dari screening yang dilakukan pada siswa saat pembelajaran 100 persen kemarin. Heroe mengatakan pihaknya belum menemukan adanya siswa SD – SMP yang terpapar Covid-19. "Kebijakan ini akan berlaku sampai kondisi pandemi landai seperti awal Januari kemarin. Saat itu level Kota Jogja di angka 1-2. Jika memang sudah landai, maka PTM bisa dijalankan 100 persen," jelasnya.
Bidang Akademik SMPN 6 Kota Yogyakarta Dwi Isnawati menceritakan surat edaran diterima pihaknya Selasa sore (1/2/2022) dan langsung disampaikan ke warga sekolah tentang pemberlakuan PTM 50 persen.
"Mulai hari ini kami sudah pembelajaran sudah menyesuaikan kebijakan tersebut. Siswa kelas VII, VIII dan IX kami minta bergantian masuk dengan menyesuaikan nomor induk dengan tanggal," katanya.
Apabila hari ini tanggal genap, maka siswa dengan nomor induk genap yang masuk. Demikian juga dengan besok, tanggal ganjil untuk nomor induk ganjil.
Untuk siswa yang ada di rumah, Dwi mengatakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara hybrid maupun blended learning. Menurutnya, hal ini tidak ada masalah karena sudah terbiasa.
Sekretaris Daerah Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan munculnya peningkatan jumlah positif sudah menembus 100 lebih per hari kemarin. Pihaknya meminta sekolah untuk melakukan evaluasi terkait dengan proses pembelajaran.
Dirinya menginstruksikan jika sekolah memang tidak optimal dalam melaksanakan Prokes maka jumlah siswa yang mengikuti PTM bisa dikurangi. "Bisa 50 persen dari total siswa atau lebih kecil semakin lebih baik sampai sekolah siap menerapkan protocol Kesehatan maksimal," katanya.
Bagikan