Bahas Isu Agama di Tempat Kerja, Dosen UII Raih Gelar Doktor di Austria

03 Maret, 2023 20:42 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

03032023-UII Doktor tercepat di Austria.jpg
Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jaya Addin Linando. (EDUWARA/Dok. UII)

Eduwara.com, JOGJA – Membahas isu mengenai isu agama di tempat kerja sebagai topik utama dalam disertasi, mengantar dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jaya Addin Linando, menyelesaikan pendidikan doktoral di Wirtschaftsuniversität (WU) Wien Vienna University of Economics and Business, Austria pada 24 Februari 2023.

Dalam disertasi berjudul Religion in the Workplace: A Multilevel Perspective, Addin –sapaan akrab Jaya Addin Linando-- memaparkan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) 2019 yang mencatat ada 1.140 universitas di Indonesia yang memiliki jurusan Manajemen.

"Jika kita buat asumsi kasar, katakan di tiap-tiap jurusan Manajemen tersebut terdapat 2-3 dosen yang berkonsentrasi di bidang Human Resource Management (HRM) dan Organizational Behavior (OB), kita akan mendapati ada 2.280-3.420 akademisi Indonesia di bidang HRM & OB tersebut," tutur Addin dalam rilis Jumat (3/3/2023).

Dari hasil studinya, Addin menyatakan prihatin karena dari ribuan akademisi HRM & OB Indonesia, tidak ditemukan karya ilmiah yang mengangkat isu agama di tempat kerja yang terbit di jurnal internasional bereputasi, yang ditulis oleh akademisi Indonesia. Padahal berkaca pada beragam survei global, Indonesia masuk di jajaran atas negara paling religius di dunia. 

Addin menilai sudah selayaknya akademisi Indonesia turut memberi warna pada perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia (SDM) di tingkat global, terkhusus yang berkaitan dengan peran dan manajemen agama di tempat kerja.

Kerukunan Antarumat Beragama

Tidak hanya itu, menurut Addin, mengangkat isu agama di tempat kerja dalam disertasi merupakan perwujudan aspirasinya dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama.

"Salah satu penyebab utama yang melandasi konflik antarumat beragama adalah keengganan untuk mencoba melihat pada common ground. Saya melihat ilmu manajemen SDM sebagai ilmu yang cukup netral dan relatif 'aman' untuk mempromosikan common ground antarumat beragama," ucapnya.

Addin mengatakan netral dan aman dalam arti, di ilmu manajemen yang tergolong pada rumpun sosial sains, kita tidak berfokus pada bahasan agama mana yang benar dan salah. Penekanannya lebih kepada bagaimana ajaran agama yang berbeda menghasilkan perilaku manusia yang sama atau berbeda di dalam organisasi.

Addin meyakini apabila tiap-tiap fungsi SDM dikomando untuk menangkap aspirasi dosen maupun karyawan, kemudian mengurainya menjadi poin konkret permasalahan, dan terpenting, menyusun rencana aksi untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan, maka mereka pun akan lebih puas dan bahagia dalam bekerja.

Selain berhasil menjadi salah satu lulusan tercepat doktoral di Austria, Addin juga berhasil memperoleh beberapa prestasi. Ia menerbitkan dua artikel di jurnal Q1 Scopus yang ia tulis seorang diri, tiga artikel Q2 sebagai penulis pertama, satu artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, satu buku ajar, dan tiga artikel ilmiah populer.