Vokasi
09 Desember, 2021 07:34 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, BEIJING— Sebanyak 200 guru sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang keahlian pariwisata mendapatkan pelatihan virtual tentang integrasi pendidikan kejuruan dengan industri tersebut serta membandingkan pengelolaan pariwisata di China.
Pelatihan itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) hasil kolaborasi bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, China dan Asean-China Center.
Acara yang bertajuk Upskilling Training for Teachers in Tourism Industry ini dimulai dari tanggal 6 Desember— 10 Desember 2021.
Dalam sesi pembukaan pelatihan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dalam penyiapan calon lulusan vokasi sektor pariwisata yang tidak hanya andal secara kognitif (hard skill) namun juga dilengkapi dengan keterampilan nonteknis (soft skill), kepemimpinan (leadership) serta kewirausahaan (entrepreneurship).
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi kementerian/lembaga ataupun perguruan tinggi yang ikut terlibat dalam pelatihan guru SMK bidang keahlian pariwisata ini,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Rabu (08/12/2021).
Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing menjadi jembatan penghubung antara Kemendikbudristek dengan ASEAN-China Center dalam pelaksanaan pelatihan yang digelar secara virtual melalui platform Zoom meeting itu.
Adapun, peserta pelatihan merupakan guru terpilih dari beragam SMK di seluruh Indonesia yang diseleksi oleh Kemendikbudristek pada awal November untuk selanjutnya akan mengikuti 4 modul selama 35 jam pertemuan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong komitmen dari Pemerintah China dalam pemberian kontribusi peningkatan SDM guru melalui berbagai kegiatan pelatihan.
“Salah satunya melalui pelatihan vokasi bidang keahlian pariwisata yang juga bermitra dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Tourist College, Dalian University of Foreign Language dalam penyediaan narasumber,” papar Yaya.
Yaya mengatakan, target keluaran dari pelatihan ini yaitu para guru dapat belajar banyak dari Pemerintah China bagaimana melakukan integrasi pendidikan kejuruan dengan industri pariwisata, pengelolaan pendidikan kejuruan bidang studi pariwisata, dan mempelajari bagaimana China mengelola pariwisata nya sehingga memiliki keunggulan.
Senada dengan itu, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Beijing Dino R. Kusnadi menyampaikan bahwa sejalan dengan kebijakan nasional Pemerintah RI terkait pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), diperlukan berbagai kerja sama global dengan negara tetangga salah satunya China.
“Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China telah berlangsung selama 71 tahun, sehingga hubungan kerja sama antar kedua negara sangat strategis,” jelas Dino.
Dino menambahkan, saat ini banyak investor dari China yang hendak melakukan investasi sektor pariwisata di Indonesia, salah satunya program inisiatif Work from Bali. Para pengusaha/pebisnis rintisan awal (start-up) tertarik untuk mengembangkan bisnis di Bali sembari menikmati keindahan alam di Bali.
“Hal tersebut merupakan peluang yang sangat baik untuk pariwisata di Indonesia. Kiranya para peserta pelatihan dapat mengaplikasikan serta mengimbaskan ilmu yang didapat dari pengajar ataupun praktisi selama pelatihan ini kepada rekan guru lainnya di sekolah masing-masing,” pungkasnya.
Adapun modul yang dipelajari selama pelatihan telah mengakomodir tantangan dunia pariwisata global terdiri atas: (1) Latest Theories and Methodology of Tourism Management; (2) Experiences and Case Study of Integration of Tourism Industry and Education; (3) Overview of China (Economy, Tourism and Education); (4) Chinese Language and Culture Course (Tourism Oriented).
Bagikan