Bisnis
14 Maret, 2022 07:26 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, SURABAYA—Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia Tbk untuk mendorong perkembangan talenta digital lewat Digistar Connect 2022: Goes to East Java.
Kegiatan ini dihadiri oleh para sivitas akademika ITS, mulai dari para jajaran pimpinan, dosen, sampai para mahasiswa pada Jumat (11/3/2022).
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, untuk mendukung perkembangan inovasi digital, ITS sebenarnya telah membangun Kawasan Sains Teknologi (KST) dengan beragam klaster, yaitu robotika, maritim, otomotif, dan industri kreatif.
“Apa yang telah diupayakan oleh ITS semoga sejalan dengan program yang telah digagas oleh Telkom Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi ITS, Sabtu (11/3/2022).
Digistar Connect sendiri merupakan rangkaian acara yang bertujuan untuk menarik talenta juara digital yang inovatif dan profesional untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi Indonesia.
Sebelumnya, Telkom Indonesia dan ITS pernah bersinergi dalam membangun dunia digital di dalam negeri dengan dibangunnya Digital Innovation Lounge (DILo) ITS.
Direktur Digital Business Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, industri berusaha berkembang mengikuti era digital sekarang ini, termasuk Telkom Indonesia. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan banyak sekali talenta digital yang tidak hanya bisa tetapi harus ahli dalam hal tersebut.
“Sebenarnya akan mudah karena pada dasarnya kaum milenial selalu ingin menghasilkan sesuatu yang penting,” ungkap Fajrin, sapaan akrabnya.
Fajrin membeberkan data bahwa pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia berada pada angka sekitar Rp1.000 triliun dan riset mengatakan bahwa akan berkembang sebanyak dua kali lipat hanya dalam empat tahun.
Tentu untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan banyak talenta muda yang siap untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi Indonesia. “Jangan sampai Indonesia hanya sebagai konsumen atau penonton saja, tetapi juga harus berperan aktif,” harap Fajrin.
Dalam kesempatan tersebut, Fajrin juga membocorkan bahwa keahliaan yang sangat dibutuhkan sekarang dan ke depannya hanya satu, yaitu mempunyai keinginan untuk belajar hal baru. Namun, sifat adaptif juga perlu ditanamkan untuk mendukung hal tersebut karena yang dipelajari harus sesuai dengan kebutuhan.
“Tidak ketinggalan, dalam melakukannya perlu adanya kerja sama agar hasilnya juga dapat dirasakan bersama,” tambahnya.
Hal itu dibenarkan oleh Data Scientist Digital Business Telkom Faldy Maulana Yuantoro. Menurutnya, mahasiswa tidak perlu khawatir jika masih merasa salah jurusan karena ia pun masih terus belajar setelah lulus untuk sampai di posisinya sekarang.
Faldy menambahkan bahwa selain terus dikembangkan, ilmu yang dikuasi juga harus di kombinasikan agar lebih maksimal. “Terpenting adalah selalu ingin belajar dan memberikan sesuatu yang lebih,” jelasnya.
Bagikan