Sekolah Kita
21 November, 2021 19:52 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Riyanta
Eduwara.com, SOLO—Festival Tunas Bahasa Ibu yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dinilai membuat guru dan siswa di Banjarnegara bersemangat belajar mengajar bahasa, aksara, dan sastra Jawa.
Hal itu diungkapkan oleh ketua kontingen Banjarnegara yang juga guru SMPN 1 Banjarnegara, Teguh Riyanto S.S, saat dihubungi Eduwara.com, Minggu (20/11/2021). Menurut Teguh, event tingkat provinsi itu membuat geliat pengajaran bahasa dan budaya Jawa. Siswa jadi suka belajar aksara Jawa baik menulis maupun membaca. Secara kualitas juga terjadi peningkatan pengajaran. Apalagi dengan adanya aplikasi aksara Jawa di komputer. Hal itu juga terlihat dari antusiasme anak didik saat mendaftar sebagai peserta lomba.
“Kami di Banjarnegara mengadakan seleksi untuk wakil dalam Festival Tunas Bahasa Ibu mulai tingkat sekolah. Siswa sangat antusias, tiap cabang lomba yang daftar lebih dari 30 siswa. Setelah seleksi di sekolahan kemudian siswa yang terpilih bertanding di tingkat kabupaten. Pemenang tingkat kabupaten kami jadikan wakil dalam lomba tingkat provinsi di Festival Tunas Bahasa Ibu ini,” tutur Teguh.
Dalam event tingkat provinsi itu Banjarnegara mengirimkan 14 siswa untuk bertanding. Siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak delapan anak dan siswa sekolah dasar (SD) enam anak.
Kontingen SD terdiri atas Dzaka valensia (SDN 1 Krandegan), Rosyadha (SDN 1 Kebutuhduwur), Ar Rassya (SDN 1 Krandegan), Melati Kencana (SDN 1 Karangkobar), Pradipta (SDN 1 Karangkobar), Fadei Arkan (SDN 4 Krandegan).
Sedangkan kontingen SMP terdiri atas Denis Tristan (SMPN 1 Banjarnegara), Abyan Alif (SMPN 1 Banjarnegara), Aldela AF (SMPN 1 Banjarnegara), Udi Ananda (SMPN 1 Banjarnegara), Naifatul Faridoh (SMPN 5 Banjarnegara), Farah Bainanda (SMPN 1 Purwanegara), Ganendra Rengga (SMPN 2 Bawang), Aninda Raihananda (SMPN 1 Banjarmangu).
Teguh juga mengungkapkan optimismenya untuk memenangi lomba-lomba dalam event itu. “Kami tentu saja optimis bisa menjadi juara dalam perlombaan ini. Anak-anak telah kami persiapkan sebaik baiknya. Dari event ini hal terpenting memberikan pengalaman baru bagi siswa dan melatih siswa berkompetisi secara sehat.”
Mengenai manfaat lomba bahasa, aksara, dan seni budaya Jaw ini juga dirasakan guru dari daerah lain. Seperti diungkapkan guru pendamping kontingen Wonosobo yang juga pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa, Endro Ismanu, event seperti itu telah lama dinantikan.
“Bagi kami para guru, event seperti ini sudah lama dinantikan. Dengan melombakan bahasa, aksara, dan budaya Jawa seperti ini telah membuat guru dan siswa giat belajar dan praktik dalam hal bahasa dan budaya Jawa. Saya berharap festival seperti ini bisa digelar bersama tiga provinsi, Jateng, Jatim, dan DIY,” tutur Endro.
Bagikan