Gulirkan Program Pengemasan Retort, Fapet UGM Sasar Produk Pangan Lokal

17 Oktober, 2024 22:14 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

17102024-UGM ketahanan pangan.jpg
Tim Pengabdian Masyarakat Fapet UGM yang dipimpin dosen Fapet UGM, Endy Triyannanto, menyelenggarakan pelatihan aplikasi metode pengemasan retort untuk meningkatkan masa simpan jadah, abon, tempe di Sentra Industri Jadah Tempe, yang terletak di Kaliurang, Hargobinangun, Sleman. (EDUWARA/Dok. UGM)

Eduwara.com, JOGJA – Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) menggulirkan program retort untuk membantu pelaku usaha kuliner lokal meningkatkan kualitas dan masa simpan produk pangan lokal melalui pengemasan. Program ini berhasil mengemas produk kuliner, seperti  jadah, abon, tempe di Sleman dan empal gentong di Cirebon menjadi tahan lama.

Didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, program pengemasan retort tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta masa simpan produk. Namun, juga bertujuan untuk mensterilisasi dengan meminimalkan kandungan oksigen dalam kemasan yang membantu menjaga kualitas dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Menyasar sentra industri Jadah Tempe yang terletak di Kaliurang, Hargobinangun, Sleman, Tim Pengabdian Masyarakat Fapet UGM ini dipimpin oleh Endy Triyannanto, dosen dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet UGM.

“Jadah tempe sebagai makanan khas Sleman terbuat dari kombinasi ketan dan tempe bacem. Permasalahan utama produsen adalah masa simpan produk relatif singkat sehingga membatasi jangkauan pasarnya,” kata Endy, pada Kamis (17/10/2024).

Endy memaparkan pengemasan retort menggunakan teknologi sterilisasi panas pada suhu tinggi sehingga memungkinkan produk tahan hingga satu tahun. Teknik ini sangat cocok untuk memperpanjang masa simpan produk-produk makanan tanpa menggunakan bahan pengawet kimia.

“Dengan bertahan lebih lama, produk jadah, abon, tempe bisa dipasarkan lebih luas serta menjadi oleh-oleh tahan lama. Kami berharap ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal di pasar modern,” katanya.

Perluasan Pasar

Di Cirebon, Tim yang dipimpin mahasiswa Program Doktor Ilmu Peternakan Fapet UGM, Bastoni, menjadikan Empal Gentong Hj Dian sebagai produk lokal yang mendapatkan bantuan peningkatan kualitas serta perluasan pasar.

Menurut Bastoni, metode pengemasan retort pouch dan kaleng berhasil membuat produk kuliner empal gentong dapat dipertahankan masa konsumsinya hingga setahun pasca diproduksi.

Selain itu, empal gentong ini dapat memberi kesehatan dan pertumbuhan tubuh bagi yang mengonsumsinya karena memiliki kandungan protein dan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.

“Empal gentong dengan kemasan kaleng lebih praktis, modern dan lebih menarik tentunya,” urai Bastoni.

Kehadiran produk empal gentong dalam kemasan juga membuka peluang pendistribusian produk ke berbagai pelosok penjuru nusantara dan menjadi oleh-oleh.