Kemendikbudristek Gandeng UMY Gelar Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah

26 Agustus, 2022 14:57 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

image (49).png
Kemendikbudristek Gandeng UMY Gelar Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah (UMY)

Eduwara.com, JOGJA—Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam pelatihan penulisan jurnal ilmiah.

Koordinator Jurnal dan Publikasi Ilmiah DRTPM Yoga Dwi Arianda mengatakan pelatihan penulisan artikel ilmiah yang digelar mulai Kamis (25/8/20220) itu cukup bermanfaat.

"Dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat dan lebih luas lagi, akan mendorong peringkat Indonesia lebih tinggi lagi di kancah internasional," katanya, Jumat (26/8/2022).

Lewat pelatihan ini, para akademisi didorong melahirkan karya ilmiah dengan kapasitas publikasi di nasional dan internasional. Pasalnya, hal ini mendatangkan berbagai manfaat seperti kenaikan pangkat maupun guru besar.

Hasil riset nantinya langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat baik secara teoritis maupun implementasi di lapangan. Lebih luas lagi, memberi sumbangsih besar pada perguruan tinggi dan berdampak bagi negara agar tidak tertinggal.

Wakil Rektor bidang Akademik UMY Sukamta menegaskan pelatihan penulisan artikel ilmiah memberikan berbagai manfaat mulai dari memberi motivasi dan keterampilan untuk dosen, mendongkrak reputasi yang bersangkutan, juga meningkatkan jabatan akademik. Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk dosen baik itu dalam meningkatkan reputasi, jabatan akademik, kontribusi kampus dan bangsa. 

“Selain itu karyanya juga akan lebih banyak diterima oleh masyarakat pembaca. Bahkan dampaknya akan luas secara nyata kalau sudah dibawa dalam produk paten, produk inovasi, produk unggulan dan dimanfaatkan mitra baik UMKM, industri, kelompok pengrajin, dan masih banyak lagi," tegas Sukamta.

Sukamta menyampaikan karya tulis ilmiah ada dua poin penting yaitu substansial dan etika penulisan karya tulis ilmiah.

"Jadi etika nomor satu diikuti dengan mutu karya tulis. Sebagaimana dengan nasihat para ilmuwan bahwa adab sebelum ilmu maka dihargai orang-orang. Hal ini berlaku untuk dunia akademik," imbuh Sukamta.

Kepala Lembaga Riset dan Inovasi UMY Dyah Mutiarin mengatakan di pelatihan ini peserta dikenalkan dengan materi berjudul Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Ini sebagai upaya mengingatkan agar artikel yang dibuat itu bermutu, beretika akademik dari sisi kepantasan maupun kejujuran.

"Ini tahun keempat UMY ditunjuk DRTPM Kemendikbud Ristek. Kali ini menghadirkan 8 narasumber dengan diikuti peserta dari seluruh Indonesia seperti Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah dengan output peserta membikin tulisan untuk dipublikasikan di jurnal bereputasi," ucap Dyah.