Sains
29 Desember, 2021 07:00 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JAKARTA – Ketertarikan anak muda untuk memperbaiki kemampuan berbahasa Indonesia semakin meningkat. Ini terlihat dari banyaknya akses ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) selama satu tahun terakhir dan respon positif yang dituai oleh aplikasi kebahasaan yang baru diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni Sipebi.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek Endang Aminudin Aziz menuturkan, KBBI diakses 142 juta kali sepanjang 2021.
“Ini berarti per menit KBBI dicari oleh 52,38 orang. Jadi kami lihat, KBBI semakin hari semakin populer. Tentunya ini berkat kerja keras semua,” ujar Aminudin Aziz dalam acara Taklimat Media yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek di Gedung C Kemdikbudristek, Selasa (28/12/2021).
Sepanjang 2021, sebanyak 2035 lema baru dimasukkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek ke dalam KBBI.
Selain itu, antusiasme masyarakat juga terjadi pada aplikasi kebahasaan bernama Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia (Sipebi), yang diluncurkan pada 28 Oktober lalu telah diunduh lebih dari empat ribu orang. Aplikasi ini baru bisa diakses untuk sistem operasi Windows dan belum dapat digunakan di iMac.
“Hari pertama saat diluncurkan itu Sipebi diunduh lebih dari empat ribu orang. Bukan sekadar ratusan saja. Ini adalah bukti kesadaran masyarakat luas dan rasa ingin tahu akan kebahasaan Indonesia yang benar,” papar Aminudin Aziz kepada Eduwara.com.
Aplikasi Sipebi merupakan aplikasi yang bersifat luring mudah alih yang berfungsi untuk melakukan perbaikan/ penyuntingan teks bahasa Indonesia secara automasi. Sebagai karya perdana dalam hal pemeriksaan ejaan, Sipebi masih dalam tahap pengembangan sehingga dianggap memiliki banyak keterbatasan.
“Oleh karena itu kami sangat terbuka dalam menerima masukan dan saran dari masyarakat pengguna Sipebi untuk dalam upaya penyempurnaan produk ini di masa yang akan datang,” ujar Aminudin Aziz.
Bagikan
Sains
setahun yang lalu