Ketua Ombudsman di UMM: Inklusif dan Inovatif, Kunci Keberhasilan Hadapi Era Digital

01 April, 2022 22:05 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Ida Gautama

01042022-UMM Ketua Ombudsman.jpg
Ketua Ombudsman Mokhammad Najih pada penutupan Student Day UMM, Kamis (31/3/2022). (EDUWARA/Istimewa)

Eduwara.com, MALANG — Bersikap inklusif dan inovatif merupakan kunci keberhasilan para pemuda menghadapi tuntutan zaman digital.

Ketua Ombudsman Mokhammad Najih menegaskan hal itu kepada ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada penutupan Student Day, Kamis (31/3/2022).

"Dalam menghadapi tantangan dan tuntutan zaman digital, pemuda harus memiliki beragam karakter di antaranya harus bersikap inklusif dan berani untuk berinovasi. Para pemuda juga harus memiliki digital mindset, yang memanfaatkan teknologi sebagai upaya efektivitas dan efisiensi. Tidak ketinggalan pula kedekatan dengan masyarakat serta cepat beradaptasi serta responsif akan perubahan," tegasnya.

Pria kelahiran Lamongan itu juga memberikan solusi agar mahasiswa siap menghadapi era yang cepat berubah dan dinamis. Membangun dan memperbanyak komunikasi dengan teman dan komunitas adalah salah satunya.

Begitupun dengan belajar sungguh-sungguh serta mendapatkan kesibukan yang memberikan manfaat. Terakhir, menciptakan atau mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan keahlian.

"Saudara-saudara juga bisa menggunakan rumus 5C dalam mengembangkan diri. Critical thinking, communication, collaboration, creative dan character, adalah lima hal yang harus selalu dikembangkan dan diperbaharui. Saya yakin, mahasiswa Kampus Putih UMM ini dapat menjadi pemeran utama dalam memajukan Indonesia di masa depan," tuturnya.

Digital Leadership

Menjadi future leader pada era disrupsi, dia menilai, bukanlah perkara mudah. Berbagai bekal perlu segera dimiliki serta tantangan yang harus dihadapi. Menurut Najih, tantangan pemimpin masa depan nyatanya bisa diprediksi. Salah satunya digital leadership yang sudah akrab dengan kehidupan manusia. Teknologi informasi seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan, mulai dari mengawali hari hingga tidur pada malam hari.

Kepemimpinan negara kini juga sudah bergeser kepada pemimpin muda yang potensial. Sebut saja Kim Jong Un yang sudah memimpin Korea Utara sejak usia 24 tahun. Adapula Perdana Menteri Estonia Juri Ratas dan Perdana Menteri Belgia Charles Michel yang sama-sama berusia usia 38 tahun dan sederet pemimpin negara lainnya.

Rektor UMM Fauzan mengatakan UMM membekali mahasiswa dua hal dalam rangka mengantarkan menuju gerbang kesuksesan. Tidak hanya bekal akademis yang akan didapat di perkuliahan, tapi juga bekal leadership yang akan berguna ketika mahasiswa kembali ke masyarakat.

"Kepemimpinan tidak harus dimaknai secara formal saja, tapi kepemimpinan juga bisa muncul secara informal," ungkapnya.

Menurut Fauzan, beberapa ciri seorang pemimpin, yakni memiliki jiwa kompetitif, sportif serta tidak mudah berpuas diri. Beruntung, mahasiswa UMM akan diberi dan distimulasi untuk meningkatkan hal-hal tersebut seiring berjalannya perkuliahan. Salah satunya melalui Student Day yang menjadi agenda tahunan kampus.

Meski secara formal Student Day UMM sudah ditutup, namun secara substansial agenda ini masih terus berlanjut. Ia berharap mahasiswa dapat menorehkan prestasi membanggakan. Kampus Putih UMM selalu menghargai semua capaian mahasiswa, baik berupa penghargaan akademis maupun finansial.

"Kami mendorong saudara untuk menjadi orang berguna, yang memberikan manfaat sebagaimana semboyan yang sering kita gunakan, ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’," ucapnya.